Mohon tunggu...
Helmi Abu Bakar elLangkawi
Helmi Abu Bakar elLangkawi Mohon Tunggu... Penulis - Pengiat Sosial Kegamaan dan Esais di berbagai Media serta Pendidik di Lembaga Pendidikan Islam

Khairunnas Affa' linnas

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dinamika Romansa Geng Sufi: Membingkai Spirit Dakwah, Pendidikan, Literasi dan Tasawuf di Era Millennial (Momentum HSN 2024)-01

23 Oktober 2024   03:32 Diperbarui: 23 Oktober 2024   10:50 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain sebagai tokoh dakwah, para anggota GS juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Hampir semua anggota GS memiliki kontribusi yang signifikan dalam dunia literasi, baik melalui media cetak maupun online. Tgk el-langkawi atau juga ada yang memanggil Bang MI alias Gus Helmi, misalnya, telah menjadi kontributor tetap di NU Online dan beberapa media nasional lainnya. Karya-karya mereka sering kali menyoroti isu-isu sosial dan budaya yang relevan dengan generasi muda, tetapi tetap berakar pada ajaran tasawuf.

Tulisan-tulisan GS bukan hanya dibaca oleh kalangan santri, tetapi juga di berbagai komunitas lainnya, termasuk di Riau, Batam, dan Indonesia Timur. Mereka dikenal sebagai santri yang mampu merespon tantangan zaman dengan cara yang intelektual dan spiritual, menjadikan GS sebagai kelompok yang disegani di kalangan millennial.

GS Sebagai Panutan Generasi Muda

Geng Sufi (GS) adalah simbol adaptasi dan perubahan di kalangan santri millennial. Mereka berhasil menunjukkan bahwa tradisi tasawuf tidak perlu bertentangan dengan modernitas, tetapi justru bisa diintegrasikan untuk menjawab tantangan zaman. Dengan enam tokoh utama yang memiliki latar belakang dan keahlian yang berbeda-beda, GS menjadi ikon di kalangan generasi muda Aceh, menawarkan cara baru dalam memandang spiritualitas, kebersamaan, dan pengaruh sosial.

Meskipun sering kali dianggap kontroversial, GS telah membuktikan bahwa tradisi tasawuf bisa tetap relevan di era modern. Mereka tidak hanya aktif dalam dunia dakwah, tetapi juga menjadi panutan dalam hal literasi, pendidikan, dan pengembangan sosial, menjadikan mereka sebagai kelompok yang berpengaruh bagi generasi muda di Aceh dan sekitarnya..... bersambung

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun