Meriahnya Peringatan HSN di Dayah Putri Muslimat: Zikir Kebangsaan dan Harapan untuk Indonesia Baru

 

Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-10 Tahun 2024 di Dayah Putri Muslimat Samalanga berlangsung khidmat dan meriah dengan rangkaian acara yang mengakar pada nilai-nilai kebangsaan dan spiritualitas.

Salah satu acara utama adalah doa dan zikir kebangsaan, yang dihadiri oleh 3000 santri dan 270 guru, memancarkan semangat persatuan dan kebersamaan yang di gelar di aula dayah setempat, Selasa, (22/10/2024)

Abah H. Tu Ahmadallah pimpinan Dayah Putri Muslimat, memberikan pesan yang mendalam dalam sambutannya. Menurut Abah, Hari Santri bukan hanya momentum untuk mengenang perjuangan para santri terdahulu, tetapi juga sebagai waktu yang tepat bagi santri masa kini untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan ke depan.

"kita beerharap dan mendoakan pemerintahan baru Presiden Prabowo-Gibran dan kabinet Merah Putih, dapat membawa negeri ini bisa diperbaiki ke arah yang lebih baik. Kalangan santri dan dayah harus terus maju, mandiri, dan mengabdi untuk bangsa ini," ujar Abah dengan penuh harapan.

Abah menekankan pentingnya peran santri dalam mendukung pembangunan nasional, terutama dalam bidang moral dan pendidikan. Santri, dengan segala keunikan dan kearifan lokal yang mereka pelajari dari pesantren, memiliki karakter yang kuat dalam mengabdi tanpa pamrih.

''Hubungan spiritual antara guru dan murid di dayah tidak hanya membentuk individu yang berakhlak, tetapi juga menciptakan generasi yang siap membangun bangsa,'' paparnya.

Lebih lanjut Abah menyebutkan peringatan HSN  ini menjadi refleksi bagi santri untuk menguatkan peran mereka dalam pembangunan bangsa, terutama di era pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto dan kabinet Merah Putih.

santriwati Dayah Putri Muslimat Samalanga (Dokpri)

Abah menegaskan pentingnya momen ini, terutama dalam kaitannya dengan pemerintahan baru yang diharapkan membawa santri untuk lebih mandiri dan berperan aktif dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.

"Santri memiliki karakteristik unik, karena hubungan rohaniah antara santri dan gurunya berlangsung sepanjang hayat dan ini menggambarkan kedekatan spiritual yang menjadi ciri khas pendidikan di dayah," jelasnya,

santriwati Dayah Putri Muslimat Samalanga (Dokpri)

Dr. Tgk. Muhammad Aminullah, MA, pengasuh Dayah Putri Muslimat, menambahkan bahwa peringatan HSN adalah saat yang tepat untuk mengingat kembali kontribusi besar kaum santri dalam sejarah bangsa.

"Santri adalah ujung tombak perjuangan melawan penjajah. Hari Santri ini menjadi pengingat bahwa peran kita tidak hanya dalam ranah spiritual, tetapi juga dalam menjaga kedaulatan bangsa," ungkapnya.

Sosok agamawan yang juga Kepala SMAS Muslimat Samaanga itu menyebutka selain doa dan zikir, acara HSN di Dayah Putri Muslimat juga diwarnai dengan kegiatan masak bersama, di mana para santriwati menyiapkan kenduri "kuwah tuhee," makanan tradisional Aceh.

''Kegiatan ini tidak hanya sekadar masak-memasak, tetapi juga menjadi sarana untuk melestarikan budaya dan warisan leluhur, sekaligus membentuk semangat gotong royong di antara santri,'' ujarnya.

Santriwati Dayah Putri Muslimat Samalanga yang menjadi koki dalam memasak Kuah Tuhe momentum HSN  (Dokpri)

Pakar alamtologi alumi MUDI Samalanga itu menambahkan peringatan HSN 2024 ini menjadi lebih istimewa dengan doa dan harapan besar bagi Indonesia di bawah pemerintahan baru. Abah H. Tu Ahmadallah dan para santriwati mengungkapkan keyakinan bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo Subiantop-Gibran, bangsa ini dapat diarahkan menuju kemajuan, di mana peran santri akan semakin penting dalam membangun moral bangsa dan menjaga integritas Indonesia.

''Kita berharap dengan semangat Hari Santri, generasi muda di dayah  Aceh siap mengabdikan diri untuk negeri, mengawal perubahan yang lebih baik di masa depan. Momentum ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kebangkitan bangsa selalu membutuhkan peran aktif dari seluruh elemen, termasuk para santri yang setia menjaga nilai-nilai agama dan kebangsaan,'' pintanya