"Santri memiliki karakteristik unik, karena hubungan rohaniah antara santri dan gurunya berlangsung sepanjang hayat dan ini menggambarkan kedekatan spiritual yang menjadi ciri khas pendidikan di dayah," jelasnya,
Dr. Tgk. Muhammad Aminullah, MA, pengasuh Dayah Putri Muslimat, menambahkan bahwa peringatan HSN adalah saat yang tepat untuk mengingat kembali kontribusi besar kaum santri dalam sejarah bangsa.
"Santri adalah ujung tombak perjuangan melawan penjajah. Hari Santri ini menjadi pengingat bahwa peran kita tidak hanya dalam ranah spiritual, tetapi juga dalam menjaga kedaulatan bangsa," ungkapnya.
Sosok agamawan yang juga Kepala SMAS Muslimat Samaanga itu menyebutka selain doa dan zikir, acara HSN di Dayah Putri Muslimat juga diwarnai dengan kegiatan masak bersama, di mana para santriwati menyiapkan kenduri "kuwah tuhee," makanan tradisional Aceh.
''Kegiatan ini tidak hanya sekadar masak-memasak, tetapi juga menjadi sarana untuk melestarikan budaya dan warisan leluhur, sekaligus membentuk semangat gotong royong di antara santri,'' ujarnya.
Pakar alamtologi alumi MUDI Samalanga itu menambahkan peringatan HSN 2024 ini menjadi lebih istimewa dengan doa dan harapan besar bagi Indonesia di bawah pemerintahan baru. Abah H. Tu Ahmadallah dan para santriwati mengungkapkan keyakinan bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo Subiantop-Gibran, bangsa ini dapat diarahkan menuju kemajuan, di mana peran santri akan semakin penting dalam membangun moral bangsa dan menjaga integritas Indonesia.
''Kita berharap dengan semangat Hari Santri, generasi muda di dayah  Aceh siap mengabdikan diri untuk negeri, mengawal perubahan yang lebih baik di masa depan. Momentum ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kebangkitan bangsa selalu membutuhkan peran aktif dari seluruh elemen, termasuk para santri yang setia menjaga nilai-nilai agama dan kebangsaan,'' pintanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H