Sejak beberapa tahun silam ada daerah di Indonesia yang telah berusaha dan mempopulerkan SMP Tastafi namun karena satu dan lain hal, Allah SWT belum menghendaki SMP Tastafi tersebut berdiri di Pesantren (Dayah) tersebut dan ini ada hikmah tersendiri. Ini tidak terlepas dari keikhlasan dan ketulusan Abu Lamkawe dalam menjalankan misi dakwah dan beut seumeubeut. Lantas apa hikmahnya?
Tentunya ini disadari atau tidak, ini Kado Terindah dan istimewa awal tahun Al-Mukarram Abu MUDI untuk sang gururnya Al-Mukarram Abu Lamkawe bisa melakukan launching SMP berciri khas Tastafi. Tastafi tersebut merupakan organisasi keagamaan yang didirikan Abu MUDI. Dalam tradisi dayah dan dunia santri ketika murid mampu membahagiakan gurunya itu sebuah kebahagiaan yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata dan kalimat.Â
Kebahagiaan itu juga terlihat dari raut muka Abu MUDI sebagai seorang murid dari ulama kharismatik nan tawadhu Abu Lamkawe, begitu bahagia dan tersenyum kepuasan hatinya. Bahkan Abu MUDI sering dalam pengajian mengatakan merasa malu dengan gurunya Abu Lamkawe menyakan atau hal yang kecil harus datang dan bertemu dengannya, padahal persoalan tersebut bisa diselesaikan via handphone atau WA. Itulah sekelumit tawadhunya Abu Lamkawe..
Tepatnya 5 Jumadil Awal 1442 Hijrah atau 5 Januari 2021 sejarah itu akhirnya terukir di negeri yang berkah sesuai dengan namanya Baldatul Mubarakah (Negeri yang berkah) yang telah dijadikan nama dayah tersebut dengan Dayah Baldatul Mubarakah al-Aziziyah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H