Mohon tunggu...
Helmi Abu Bakar elLangkawi
Helmi Abu Bakar elLangkawi Mohon Tunggu... Penulis - Pengiat Sosial Kegamaan dan Esais di berbagai Media serta Pendidik di Lembaga Pendidikan Islam

Khairunnas Affa' linnas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indahnya Kebersamaan dalam Musafir Ilmu Era Pandemi

31 Desember 2020   23:58 Diperbarui: 1 Januari 2021   04:40 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era pandemi Covid-19 “menerjang” bumi ini dengan korban jiwa yang tidak sedikit. Fenomena ini juga dirasakan di nusatara ini khususnya negeri paling barat yang terkenal dengan sebutan “Serambi Mekkah” meskipun tidak sedikit warganya yang jauh dari nilai-nilai “Serambi Mekkah”nya.

Erfianti M Adam, Maria Ulfa, Meutia Delima Ibr, Abdul Aziz, Ikhwani, Abdul Haris Hazmar, Helmi Abu Bakar el-Langkawi (penulis), Nazarullah, Khalidillah, (Berdiri), Foto yang duduk: Lisma Wani, Amiruddin, Prof Dr M Hasbi Amiruddin, MA, Muslem M Yacob, Shadiqin (Foto arah kiri ke kanan/Mahasiswa Program Doktor UINAIR Banda Aceh PAI unit 2 tahun 2019)..... https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Erfianti M Adam, Maria Ulfa, Meutia Delima Ibr, Abdul Aziz, Ikhwani, Abdul Haris Hazmar, Helmi Abu Bakar el-Langkawi (penulis), Nazarullah, Khalidillah, (Berdiri), Foto yang duduk: Lisma Wani, Amiruddin, Prof Dr M Hasbi Amiruddin, MA, Muslem M Yacob, Shadiqin (Foto arah kiri ke kanan/Mahasiswa Program Doktor UINAIR Banda Aceh PAI unit 2 tahun 2019)..... https://www.facebook.com/helmi.allangkawi

Era pandemi masih menggema, namun roda dan semangat pendidikan tidak boleh luntur. Terlebih penuntut ilmu dengan usia yang sudah menanjak umur berkepala dua atau lebih di samping tugas dan kewajiban dalam keseharian baik di rumah atau pekerjaan atau dinas masing-masing.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Fenemena juga dirasakan dan di lakoni oleh mahasiswa program Pascasarjana doctoral UIN Ar-Raniry Banda Aceh jurusan PAI unit Dua angkatan tahun 2019 yang kini keberadanya  sudah semester tiga. Ruang ini tergolong “unik” dengan segala keberagamannya, kombinasi lintas umur, lintas beragam structural, ada yang guru, dosen, pimpinan dayah, guru rangkang, petinggi ASN di Dinas Propinsi dan lainnya termasuk pengayom di balik Jeruji besi (penjara suci) juga “mahaguru” alias widyaswara.


Belajar level doctoral dengan mahasiswa “ureng ka syiek” tentunya suasananya berbeda tanpa mengurangi norma keadaban dan tatakrama di dunia taklim (belajar mengajar). Angkatan unit dua ini terasa hampa tanpa hadir beberapa “motivator” dan tokoh “kunci” meskpipun sebenarnya semua ada sfesifiknya tersendiri yang berbeda nuansa dan aura sehingga lewat perbedaan itu selalu “hidup” dan semangatnya belajar.

Bersama Dr Zainal Abidin, M. Pd https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Bersama Dr Zainal Abidin, M. Pd https://www.facebook.com/helmi.allangkawi

Suasana belajar dengan mata kuliah matematika (statistik) zoom telah dirintis dan di era ini meskipun terkadang dengan mata kuliah dengan label yang “menakutkan” dan memerlukan energy khusus dalam memahaminya seperti halnya dengan statistic.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Namun sang “muallim” bertangan dingin" yang juga suami Dr. Sri Rahmi, MA sosok dosen enerjik dan dekat dengan semua kalangan termasuk anak didiknya laksana anak sendiri.  Dr. Zainal Abidin, M. Pd pemikdoctor lulusan Universitas Negeri Surabaya tahun 2012 dan sebelumnya sempat mengambil magister di Universitas Negeri Malang sebelum Tsunami Aceh tahun 2002 yang keduanya menjadi ‘muallim” di almamaternya “jantung hate” rakyat Aceh negeri Darussalam.

Suasana saat ikut tes masuk S3 khusus enam orang hanya lima orang yang lewat tes.....https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Suasana saat ikut tes masuk S3 khusus enam orang hanya lima orang yang lewat tes.....https://www.facebook.com/helmi.allangkawi

Sentuhan dosen “bertangan dingin” kelahiran Pidie ini mampu meracik dengan segudang pengalaman menjadikan mata kuliah statistik dari status “maop” menjadi “santapan” yang “memuaskan” bahkan mampu di  cerna dengan mudah.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Suasana belajar dengan komting abadi Tgk. Shadiqin yang sejak menjadi mahasiswa di kampus Darussalam kerap dipercayakan sebagai nakhoda. Tgk AmiruddinCek gu di salah satu sekolah di negeri kelahiran Aceh Besar itu plus pemilik suara merdu dan sering diundang menjadi Imam jemputan, menjadikan unit dua mampu di “desain”dengan baik dan itu tidak terlepas dari “bensin” penghidup roda unit dua alias bendahara yang mempiawai dalam mengelola anggaran? Who is he?  

Bersama UKHA (Ustaz Khalidillah). https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Bersama UKHA (Ustaz Khalidillah). https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Sosok enerjik berbadan mungil Lisma Wani tertulis saat pendaftaran di S1- hingga S3 di kampus Darussalam itu. Perempuan  yang sempat mondok dan nyantri di salah satu dayah erbesar di Teupin Raya Pidie juga istri dari senator ulung di DPRA Iskandar Al-Farlaky yang sudah dua periode di percayakan di parlemen Aceh.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
 Ternyata panggilan masyhur “ Istri Bupati Aceh Timur” (meminjam Istilah Tgk. Shadiqin) awalnya sebuah sebutan biasa ternyata doa dan ini penulis  mendengar sendiri saat salah seorang anggota dewan DPRA menerima telepon dari Al-Farlaky di panggil dengan “Wa’alaikum salam Bupati….”.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi. kenangan terindah bersama Prof Suwito
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi. kenangan terindah bersama Prof Suwito
Keberkahan dengan adanya “ureung chiek” juga mewarnai unit tersebut, empat ‘jamaah”itu masing-masing dua putra kelahiran Aceh Pantai Barat Selatan bapak Fuadi orang nomor dua setelah Rektor UIN Ar-Raniry di Kopertais wilayah V Aceh dan sosok berkacamata berkulit hitam manis Abdul Haris Hasmar “muallim” senior di kampus yang kini dipimpin Prof. DR. H. Warul Walidin, MA.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi

Selanjutnya “jamaah” senior juga seorang cek gu di negeri Kutaraja kelahiran daerah Paru (Cubo),  Pijay dengan tampilan sederhana bahkan sepintas terlihat jelas sosok apa adanya tanpa meninggalkan jejak dan tanda kandidat doctor itu. Abdul Aziz namanya dan AA (Abdul Aziz) sang senior berkacamata dan berkulit hitam manis meskipun umurnya sudah lanjut namun semangat masih membara dan menggebu-gebu. Memori kehidupan dengan negeri Cubo saat musim durian masih menjadi kenangan dan keinginan AA untuk kembali seperti kala itu, namun waktu itu tidak dapat di putar balik, biarlah itu menjadi kenangan indah untuk diceritakan kepada anak cucu kita bahwa hidup itu jihad dan perjuangan dengan kesabaran.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Next,  “jamaah” beutsenior Muslem Yacob dengan segudang pengalaman ketika di level propinsi baik di Dinas Pendidikan, Deperindag hingga kini di era Gubernur jadid bapak Nova dipercayakan sebagai orang penting di MPA (Majelis Pendidikan Aceh) sering menjadi “wasit” dan pengambil kebijakan saat terjadi problematika dan perbedaan qaul (pendapat). Ureung tuha tentunya jadilah ureng tuho dan ini menjiwai oleh ureung tuha jamaah beut unit dua PAI S3 era 2019.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi

 Bahkan pengalaman tak terlupakan perayaan maulid Nabi Muhammad perdana unit dua PAI Program S3 angkatan 2019 di adakan di “istana”nya sabagai ‘kado” istimewanya dan kenangan tak terlupakan sebelum hijrah ke MPA.

Perempuan tangguh yang mampu membagi waktu untuk “jak beut’ (kuliah).Empat srikandi di ruang tersebut, dua cek gu di wilayah negeri Blahdeh Seulawah meskipun lahirnya di Pidie, Erfianti M. Adam (bukan Erianti, terkadang sering salah sebut) lulusan magister negeri Hitler kerap “dueter” dengan salah cek gu berkulit hitam manis  pencetus ungkapan“Jak Beut”.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi

Mengupas Kata-kata “hitam manis” terkenang kembali meretas memori lama sebuah lirik lagu sendu bombastis saat naik Bus BE dan L-300 era konflik tahun dengan bunyinya: “Hitam memang kulitmu biar hitam tapi manis di Eropa,…” yang di bawakan Asoka Band.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi Bersama Dr Qismullah Yusuf
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi Bersama Dr Qismullah Yusuf

 Salah seorang Srikandi bernama Maria Ulfa namanya tertera di absensi unit dua seorang Cek Gu di sekolah yang di bawah Yang Mulia Dr. Iqbal Muhammad, MA dan sekolah tersebut terletak di negeri yang dipimpin Mawardi-Waled.

Para skrikandi “murah tangan” termasuk “istri bupati Aceh Timur” membawakan “oleh-oleh” khas dan makanan ringan ke Balee “beut” dengan meniatkan pahalanya untuk orang tua dan segala arwah. Srikandi hebat selanjutnya Meutia Delima Ibr sosok wanita penganyom di “istina jeruji” besi yang kini bertugas bersama wanita binaanya di LP Perempuan Sigli. Perempuan murah senyum meskipun bukan berstatus guru atau dosen namun semangatnya meraih impiannya dan mimpinya dalam berjihad menggapai doctor penuh lika-liku dan penghambat terus dijalaninya.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Srikandi terakhir merupakan seorang Ibu Rumah Tangga dengan segudang prestasi bahkan telah mengharumkan Aceh di kancah nasional. Siapa lagi kalau bukan Kepala Sekolah (Kepsek) Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2  Pidie Jaya (Pijay), Erianti SAg MPd sukses meraih juara ketiga pada seleksi guru kepala madrasah laporan pengawasan dan perpustakawan berprestasi tingkat nasional tahun 2019 yang di gelar di Bandar Lampung 20-23 November 2019.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Tentu saja keberhasilan srikandi dari negeri Japakeh Pijay ini tidak terlepas peran dan dukungan suaminya tercinta Saiful Rasyid, M. Pd saat itu masih menjabat Kadisdik Pijay dan kini hijrah sebagai Kepala Bapeda Pijay. Diantara kebiasaannya saat musafir ilmu dari negeri penghasil Adee Kak Nah,  perempuan berkacamata dengan senyuman khasnya ini tidak sungkan-sungkan sejumlah “oleh-oleh” dari Pijay dihadirkan untuk “Balee Beut” Darussalam.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
 Suasana “balee beut jadi “hampa” tanpa di temani oleh dua sosok ternama. Ustaz Nazarullah (UAN )dan Ustaz Khalidillah (UKHA). UAN seorang “mahaguru” yang menjadi “muallim” kepada guru dan kepala di seluruh Aceh sebagai widyaswara Aceh. Tidak ada yang tak kenal dengan sosok hitam manis plus murah senyum bahkan kerap membuat suara terbahak-bahak keluar tanpa henti saat gledekan mautnya di “bombardier” ini juga sering menghiasi di Balee beut unit dua.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi

Tentunya UAN sebagaimana dikatakan oleh Doktor  Qiasmullah dengan pahala-pahala berantai dari murid dan cucu rohani sudah mendapatkan pahala tidak terhitung jumlahnya tentunya akan mendapatkan “tiket” surga? Hal sama juga bisa dirasakan cek gu atau “muallim lainnya baik guru ngjaji, teungku, guru atau dosen dan ulama sebagaimana disebutkan dalam hadist dari Abu Ma’ud Uqbah bin Amir berbunyi: “ Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannnya” (HR. Muslim n0. 1893)

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Sementara itu UKHA selain berkiprah di bawah Kementrian Agama Kutaraja juga dai terkenal dan pimpinan Balai pengajiandi kawasan tidak jauh dari kampus Darussalam yang berjarak beberapa kilometer itu. UKHA dipikir banyak orang kelompok “Wahaboy” (meminjam istilah yang sering diutarakannya dalam diskusi ringan) bahkan banyak orang terkecoh dengan penampilannya seperti warga Arab Saudi dengan jenggot tebal berwibawa itu padahal Aswaja tulen yang pernah belajar keluar negeri dengan tutur bicara yang lembah lembut namun akan “meledak” di waktu tertentu.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Kelembutan dan wibawa UKHA teruji saat ada "insiden" kecil salah seorang guree "beut" marah karena diskomunikasi  namun UKHA mampu meredam dan mencairkan suasana dari panasnya Bara Api menjadi sejuk laksana Air Krueng Batee Iliek, memori ini masih berbekas yang terjadi menjelang akhir tahun yang silam.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
Jamaah “balee beut” tiga lainnya berasal dari Pase dan Pijay. Tgk. Ikhwani seorang pimpinan dayah dan pencetus MTs Tastafi Perdana di Aceh yang terletak di Dayah Sirajul Huda Al-Aziziyah Blang Awe, Meureudu. Bukan hanya itu ulama muda ini juga pimpinan lembaga Tahfid di Pijay serta membina dan terlibat di beberapa organasi keagamaan di Pijay serta menakhodai NU Pijay.Kesibukannya harus ditambah waktu 2x17 jam sehari dengan statusnya dosen tetap di Unimus dan dosen di almaternya IAI Al-Aziziyah Samalanga.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi. Tgk Ikhwani, Tgk Amiruddin dan Tgk Helmi Abu Bakar el-Langkawi Tiga Serangkai Saban Jum'atan Menjelajahi Seulawah Menuntaskan Program Doktor di UIN Ar-Raniry Banda Aceh
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi. Tgk Ikhwani, Tgk Amiruddin dan Tgk Helmi Abu Bakar el-Langkawi Tiga Serangkai Saban Jum'atan Menjelajahi Seulawah Menuntaskan Program Doktor di UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Satu lagi ini tergolong unik, Tgk. Adek panggilan “jamaah” unit dua karena mahasiswa termuda dan enerjik serta mampu dan menjadi pahlawan saat genting, kerap memberikan solusi dan kemudahan jamaah unit dua dalam proses “jak beut” di doctoral UIN Ar-Raniry. Kerap membantu “jamaah” yang “gaptek” dalam kuliah. Terlebih saat belajar dengan aplikasi zoom dan sejenisnya kala Pandemi Covid-19 tiba hingga hari ini.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi. Kenangan UAN (Ustaz Nazarullah) Saat masih jomblo
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi. Kenangan UAN (Ustaz Nazarullah) Saat masih jomblo

Kesibukannya Tgk Adek luar biasa selain mengajar di Dayah Jami’ah Al-Aziziyah (DJA) Batee Iliek, Samalanga, juga Kaprodi MPI IAIA Samalanga juga mengurusi orang tak mampu di PKH serta segudang kesibukannya lainnya namun kepiawaannya membagi waktu ini menjadi teladan untuk kita semua.

Berkat kegigihannya, kini Tgk. Adek menunggu promosi doctor tahun 2021 dan termasuk salah seorang nominator mahasiswa tercepat meraih doctor dalam usia yang masih terbilang muda itu. Putra lhok Weng Nisam berkacamata dan berkulit putih sawo matang ini dengan nama lengkap Tgk. Amiruddin, MA menjadi penyemangat dan motivator kaum tua dan senior serta kemurahan tangaannya ikut membantu “jamaah” beut lainnya.

Jamaah terakhir merupakan “penari jemari” yang merangkaikan lembaran yang tercecer dalam narasi yang terkadang amburadul, namun berusaha mencatat dan menggoyangkan jemari menulis sejumlah coretan untuk sejarah hari esok. Lelaki kelahiran Lamkawe Kembang Tanjung Pidie bertubuh kurus nan hitam tidak manis itu  populer tersemat el-langkawi di akhir nama hanya pelengkap jamaah yang ke-15 di Balee Unit dua.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi

Menjadi  "penonton" yang mendengar dan menyimak dengan setianya sehari-hari bertugas bolak-balik Ulee Glee-Samalanga menghitung angka meteran dan sesekali menemani “penghuni penjara suci” mengajarkan alif, bat tsa di balee dan bercerita dengan para maha di bangunan berlantai lima yang di bangun bapak Jokowi di Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dan IAIA Samalanga.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi

Tulisan singkat merangkai selayang pandang merupakan imajinasi yang penulis rekam dalam keseharian para “jamaah beut” 15 orang unit dua angkatan 2019 di kampus Jantong Hatee masyarakat, Darussalam UIN AR-Raniry Banda Aceh menjadi catatan sejarah untuk hari esok dan menjadi renungan serta motivasi untuk penulis sendiri juga dan mungkin jamaah beut juga pembaca yang telah berkenan mengeja rangkaian kata yang di tulis via benda canggih berukuran empat persegi bermerek Oppo ini. Berharap maaf apabila ada kesalahan juga seuntai doa dan alfatihah diniatkan untuk kita semua.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi

Akhirul Kalam, penulis juga berharap ulasan singkat catatan akhir tahun ini, para jamaah Balee Beut unit dua menjadi lampu penerang kepada umat bukan hanya mengejar title dua huruf “Dr” juga ladang mengais pahala untuk hari esok kelak nantinya yang lebih baik sebagaimana petuah ayahanda Qismullah Yusuf an-nasyru (menyebar ilmu dan kebaikan) plus keikhlasannya bekal untuk ATM akhirat nantinya. Sudahkah kita melakukannya?? Semoga

Wallahu Muwaffiq Ila ‘Aqwamith Thariq

Tgk. Helmi Abu Bakar El-Langkawi

Jamaah “Balee Beut” (Mahasiswa)  unit 2 PAI UIN Ar-Raniry Banda Aceh Program Doktoral Tahun 2019 tinggal di gubuk Blang Dalam, Ulee Glee, Pijay

Ditulis Tanggal 31 Desember 2020, Pukul 23. 58 WIB, Ulee Glee Pidie Jaya

.

https://www.facebook.com/helmi.allangkawi
https://www.facebook.com/helmi.allangkawi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun