Lokomotif BB300 mampu berjalan pada lintasan kecil yang biasa terdapat pada jalur cabang pada saat mengangkut penumpang atau barang dalam jumlah besar, dan juga dapat digunakan untuk memindahkan beban berat. Lokomotif BB300 juga ditempatkan di Pulau Sumatera seperti halnya lokomotif BB200, sehingga diperkenalkan juga lokomotif BB300 sebagai pionir modernisasi lokomotif di Pulau Sumatera khususnya di Sumatera Utara dan Sumatera Barat.Â
Dari segi performa, lokomotif ini mempunyai kapasitas 680 tenaga kuda dan mampu mencapai kecepatan maksimal 75 km/jam, performa tersebut cukup bagi Lokomotif BB300 untuk mencapai siding karena beberapa siding menggunakan jalur kecil dan banyak jalur percabangan. Berdekatan dengan jalan raya seperti pada jalur Purwosari-Solo Kota, memaksa kereta api melaju pelan. Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa dieselisasi merupakan upaya Badan Perkeretaapian Republik Indonesia dalam memodernisasi perkeretaapian di Indonesia.Â
Selama ini keberadaan dieselisasi memberikan dampak transformatif bagi Perkeretaapian Indonesia. Contoh perubahan tersebut adalah peningkatan fasilitas perkeretaapian Indonesia dari penggunaan lokomotif uap menjadi lokomotif diesel, serta peningkatan fasilitas perkeretaapian untuk angkutan penumpang dan barang, modernisasi, peningkatan jumlah dan kuantitas lokomotif diesel pada tahun-tahun berikutnya dan peningkatan kecepatan operasional kereta api.Â
Selain itu juga dilakukan pembenahan infrastruktur perkeretaapian seperti perbaikan rel dan bantalan, peningkatan kualitas bangunan stasiun, dan lain-lain. Perubahan tersebut terjadi secara bertahap, sehingga Perkeretaapian Indonesia kini telah berkembang dan pada akhirnya sarana dan prasarana Perkeretaapian Indonesia saat ini layak digunakan sebagai angkutan umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H