Arunika berdiri ponggah pada singgasana ujung cakrawala
Mengusir pergi embun tua yang telah habis masanya
Lenyap terbang musnah menjadi udara tanpa beban
Menjemput sebuah  takdir dan terlahir kembali dalam butiran air entah kapan
Suara bergetar dalam tangis menggelegar
Tengadah tangan tengadah hati tengadah jiwa
Berharap iba sang pemilik singgasana
Netra beretalase tanpa ada cahaya
Hanya serangkai ucap terpuja membawa sebuah buket pinta
Rasa terpuruk hilang bentuk menatap rezeki yang terceruk
Takut..
Masih adakah untaian padi tuk mengisi pundi seorang abdi
Nanti..
Bangkitlah wahai peminta
Jangan kau pecah tak beraturan sedang tanganmu belum kau dayakan
Jangan kau gentar mengejar milikmu yang terjamin tak akan tertukar
Pasti akan ada cobaan
Pasti akan ada rintangan
Tapi pasti akan ada kekuatan
Berjalanlah Perlahan
Bersama kawan mengejar tujuan
Usah kau tergesa berlarian dalam labirin panjang tanpa persiapan
Berjalanlah..
Karena hidup ini perjalanan bukan pelarian
KOS dI WBC
( Kumpulan Obrolan Santuy di Warung Bang Casman)
--------
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H