Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ojek, Transportasi Utama Menuju Makam Sunan Muria

6 Mei 2023   23:33 Diperbarui: 6 Mei 2023   23:34 2383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita melakukan ziarah Walisongo, salah satu tujuan kunjungan adalah Makam Sunan Muria yang berada di Desa Colo kawasan Gunung Muria Kudus. 

Berada di ketinggian 800 Mdpl membuat kawasan ini berhawa sejuk dan perjalanan yang mengasyikkan. Untuk menuju ke Makam Sunan Muria transportasi Satu-satunya kita harus naik ojek. 

Perjalanan yang hanya beberapa kilometer saja terasa cukup berat jika dilakukan dengan jalan kaki. Jalan yang sempit, menanjak dengan lalulintas pengunjung yang padat. 

Dok. Pribadi. 
Dok. Pribadi. 

Ada sekitar 500 pengojek yang tergabung dalam satu wadah Asosiasi Angkutan Sepeda Motor Muria ( ASSMM). Setiap hari mereka melayani peziarah dari pangkalan ojek - Makam Sunan Muria dengan tarif 20.000. Para pengojek dibagi menjadi dua shif pagi dan sore. 

Pengojek pagi bertugas dari pukul 05.00 WIB - 17.00 WIB, berjumlah 280 orang. Sisanya bertugas sore hari dari pukul 17.00 WIB - 05.00 WIB. 

Kesepakatan yang sudah mereka buat untuk shift pagi adalah pengojek yang sudah lama atau senior sedangkan yang sore hari adalah pengojek yang baru atau yunior. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Mereka mematuhi apa yang sudah mereka buat, karena sangsi untuk yang melanggar adalah dilarang mengojek secara permanen. Para pengojek memiliki skill yang mumpuni, jalanan yang kecil dan sempit mereka terjang seperti di sirkuit. Rata-rata mereka bisa menarik 10 rit setiap hari jika sepi, tetapi naik beberapa kali lipat jika ramai apalagi pada saat hari-hari tertentu. Sportivitas dan kesetiakawanan dijunjung tinggi sehingga tercipta sistem kerja yang kondusif. 

(OBC-54|Kompasiner Brebes Jateng|) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun