Gorengan sekarang sepertinya bukan lagi makanan rakyat seiring kenaikan harga minyak goreng di luar kendali. Harga minyak goreng kemasan di pasaran sekarang 25.000/kg dan minyak goreng curah 24.000/kg yang awalnya 10.000 - 14.000.Â
Kondisi ini membuat panik para pedagang gorengan yang banyak berjejer dipinggiran jalan. Sehingga beberapa pedagang ada yang beralih profesi, mengurangi ukuran dan volume dagang bahkan ada yang menutup usahanya secara permanen.Â
Setelah hampir sebulan harga minyak goreng berada dipuncak harga tertinggi, masyarakat sepertinya maklum dengan kondisi seperti ini. Seperti yang dilakukan Sempri yang buka gerobak chicken di depan pasar Sitanggal dan Karyono yang menjual aneka gorengan dilokasi yang sama.Â
Mereka dan teman-teman sesama pedagang terpaksa menaikan harga jualan mereka. Harga chicken yang semula 5.000 Rupiah kini berganti 6.000 Rupiah. Sedangkan harga gorengan yang semula 500,00 Rupiah kini menjadi 5.000,00 Rupiah/6 biji.Â
Ketika hal tersebut ditanyakan kepada pembeli mereka tidak mempermasalahkan kenaikan harga tersebut. Dirinya menyadari kenaikan harga goreng yang lebih dari 100 dan ketergantungan pedagang pada minyak goreng.Â
Bagi mereka kesukaan mereka pada gorengan terpenuhi, karena gorengan selain sebagai cemilan juga dijadikan lauk pauk. Ketersediaan minyak goreng bagi pedagang kebutuhan mutlak, masalah harga bisa disesuaikan dengan harga jual. Tetapi mereka berharap pemerintah bisa mengatur harga minyak goreng agar tidak terlalu mahal dan mudah didapatkan.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H