Sudah menjadi kebiasaan sebagian besar masyarakat Indonesia setiap pagi menikmati sarapan pagi. Berbagai jenis sarapan biasa terjadi dari memasak sendiri sampai membeli di warung yang banyak tersedia setiap pagi. Salah satu yang menarik perhatian adalah nasi ponggol bungkus daun jati.Â
Bagi generasi milenial mungkin tidak banyak dan biasa menggunakan daun jati untuk pembungkus nasi karena terbiasa menggunakan kertas minyak. Tetapi di zaman dulu pembungkus nasi banyak menggunakan daun mulai dari daun jati, daun pisang sampai daun nyangku.Â
Daun jati kini sudah didapat, jarang sekali ada di pasar. Jadi para pedagang nasi biasanya memesan pada orang dari gunung atau sekitar hutan jati. Â Selain bentuknya unik, Â suguhan nasi berbungkus daun jati sungguh berbeda dan rasanya lebih sedap. Sehingga nasi ponggol berdaun jati banyak diburu konsumen dan rela menunggu antrean lebih lama.Â
Sungguh pemanfaatan kembali bahan-bahan tempo dulu menjadi daya tarik tersendiri. Selain melestarikan tradisi, memanfaatkan alam sekitar juga mengurangi sampah plastik. Jasdi bukan indah secara eqstetika, jikmat untuk dirasakan juga ramah lingkungan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H