Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Laris Manis Menjual Bumbu Dapur Menjelang Puasa

18 April 2020   16:39 Diperbarui: 18 April 2020   16:38 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang bulan puasa Ramadhan,  masyarakat yang tinggal di pedesaan biasanya mengadakan satu ritual unggah-unggahan dan nyadran. Unggah-unggahan saling mengirim makanan dengan tetangga dengan wadah dari daun pisang yang dinamai "Takir". Sedangkan Nyadran membersihkan makam keluarga atau "Tilik" biasanya disertai penggantian batu nisan. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Kedua ritual tersebut biasanya disertai dengan masak besar yang membutuhkan bumbu dapur. Untuk kebutuhan sehari-hari biasanya cukup di warung,  tetapi kedua kegiatan tersebut termasuk kegiatan khusus. Mereka masak spesial untuk menyambut acara tersebut dan berkumpul dengan kerabat dan tetangga. 

Icih (35) pedagang bumbu di Pasar Sitanggal sampai menambah stock bmbu karena mengalami lonjakan penjualan. Mulai hari Kamis sampai menjelang puasa permintaan bumbu akan meningkat terus. 

"Sudah menjadi tradisi setiap unggah-unggahan ada lonjakan pembelian bumbu dapur.  Karena bagi masyarakat desa ini satu kewajiban untuk menghormati keluarga  yang sudah mendahului kita, "katanya. 

Sereh,  lengkuas, kunyit, salam menjadi favorit yang dicari pembeli.  Tempe, tahu,  ikan dan ayam juga menjadi barang yang dicari, sehingga pasar tampak penuh sesak. 

"Kami menyebutnya Prepegan Unggah-unggahan,  karena hampir semua masyarakat turun ke pasar untuk belanja, " tambahnya. 

Pasar tradisional di tengah pandemi covid-19 mengalami penurunan pembeli,  namun berkah ramadhan mengawali pasar menjadi ramai. Tidak hanya bumbu dapur tetapi merambah ke produk yang lain. Walau tidak seramai tahun kemaren tetapi setidaknya ada perubahan keramaian sejak pandemi covid-19 melanda negeri ini.  (KBC54|Kompasianer Brebes Jateng) 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun