Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bekerja sebagai Guru? Apa Kesulitannya?

31 Oktober 2022   16:00 Diperbarui: 1 November 2022   01:30 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru mengajar di kelas. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Jika seorang mahasiswa atau pelajar ditanya, apa cita-citamu ketika sudah dewasa kelak? Tentu semua akan menjawab dengan jawaban yang berbeda. Ada yang ingin menjadi dokter, arsitek, astronaut, polisi, tentara, atlet, hingga perawat. 

Dari banyaknya jawaban tersebut, akan terdengar jarang apabila ada anak yang menjawab "saya ingin menjadi guru". Mengapa demikian, alasannya tentu menjadi guru memang tak menjanjikan masa depan yang penuh dengan jabatan tinggi serta gaji yang melimpah. 

Tetapi lebih dari itu, menjadi guru berarti harus dengan niat tulus dan tekad untuk mendidik dan mencerdaskan generasi muda Indonesia serta mau tidak mau harus mengenyampingkan persoalan gaji.

Masalah yang akan dikaji dalam artikel ini adalah persoalan yang dihadapi guru muda kala harus menjalani profesi sebagai guru di wilayah perkotaan. Biasanya, mahasiswa yang akan lulus atau baru lulus dari perkuliahan tentu akan menghadapi banyak permasalahan ketika sudah memutuskan untuk bekerja sebagai guru. Masalah-masalah yang dihadapi tentu sifatnya variatif, mulai dari persoalan adaptasi, gaji atau pendapatan, prospek, dan lain sebagainya. 

Dengan banyaknya pertimbangan yang terkadang memberatkan tersebut. Mungkinkah profesi guru kerap dikesampingkan. Lalu, apakah persoalan-persoalan yang dihadapi hanya sebatas itu dan apakah tidak ada permasalahan yang lebih kompleks? Berikut sajiannya.

Adaptasi

Kemampuan adaptasi memang senantiasa dibutuhkan dalam meningkatkan pengalaman dalam hal bekerja sebagai guru. Menjadi seorang guru muda adalah tantangan tersendiri bagi siapapun. Mulai dari kesiapan mental, batin, kompetensi, keahlian, dan hal-hal lainnya yang menjadi prasyarat sebelum memutuskan menjadi guru. 

Mengacu pada teori tentang pengertian adaptasi, menurut indeed adaptasi adalah suatu rangkaian proses penyesuaian diri terhadap kultur atau keadaan suatu lingkungan pekerjaan.

Lebih lanjut, menurut The Balance Carrers, ada tujuh jenis kemampuan dalam beradaptasi yakni dimulai dari kemampuan beradaptasi, kemampuan interpersonal, kemampuan problem solving, kemampuan kerjasama tim, kemampuan resourceful, kemampuan organisasi, dan rasa ingin tahu. 

Sekali lagi kemampuan beradaptasi memang dibutuhkan oleh seorang guru agar dapat bekerja secara professional sehingga mampu menciptakan sinergitas yang baik.

Pengalaman Awal Yang Cukup

Masalah awal yang muncul dan dialami pertama kali biasanya oleh guru muda di sekolah-sekolah besar adalah persoalan pengalaman. Memang saat pertama kali bekerja, kita akan sering dihadapkan pada situasi pekerjaan yang tak biasa mulai dari beban pekerjaan tambahan dari atasan, beberapa tugas-tugas yang membutuhkan tindak lanjut, serta tugas-tugas lainnya yang datang silih berganti. Di situasi itulah, pengalaman tentu dibutuhkan oleh seorang guru muda. 

Namun, pengalaman yang dimaksud dalam hal ini adalah pengalaman awal yang berkaitan dengan kompetensi atau keahlian tertentu seperti keterampilan dalam menggunakan teknologi, kemahiran publik speaking, keterampilan berkorespondensi, dan lain sebagainya. Semua pengalaman awal tersebut bisa didapatkan melalui peningkatan skill atau keahlian misalnya dari belajar mandiri atau secara kursus lembaga.

Komunikasi Antar Rekan Kerja

Membangun komunikasi yang baik antar rekan kerja memang senantiasa dibutuhkan oleh seseorang yang baru mulai bekerja di suatu instansi misalnya sekolah. Keterbukaan dalam menerima masukkan dan saran, berani menyampaikan pendapat, tak menutup diri terhadap koreksi dan kritikan serta hal-hal yang dianggap perlu lainnya akan mampu meningkatkan kualitas komunikasi yang baik antar rekan kerja di sekolah. 

Dalam hal ini, kita yang baru saja bekerja biasanya akan mulai mencari dan mendekati rekan kerja yang seumuran sebelum pada akhirnya berkolega dengan mereka yang lebih senior atau yang memiliki jabatan lebih tinggi serta berpengalaman.

(www.hipwee.com)
(www.hipwee.com)

Beban Kerja yang Begitu Berat

Target pekerjaan yang diberikan atasan secara terus-menerus kepada bawahan biasanya akan membuat kita yang beru saja bekerja akan kewalahan. Jenis masalah ini sering terjadi di tempat kerja karena bawahan akan merasa tak mampu dan membuat fokus terhadap pekerjaan utama akan berkurang. 

Di sinilah pembagian tugas yang adil dibutuhkan dari atasan kepada para bawahan. Kita yang bekerja dengan tupoksi yang sesuai pada akhirnya akan dapat menyelesaikan target pekerjaan yang diberikan dan capaian lembaga akan diperoleh secara optimal.

Konflik Internal

Konflik internal biasanya terjadi sebelum kita bekerja sebagai guru. Kita akan mengetahui adanya konflik internal yang terjadi dalam lingkup pekerjaan dari sikap dan perlakuan rekan kerja terhadap kita. Seseorang yang baru saja bekerja akan memperoleh pengalaman awal yakni observasi awal keadaan cyrcle pekerjaan. 

Konflik internal yang kerap terjadi seperti kecemburuan sosial, toxic cyrcle, fitnah, dan lain sebagainya. Sebagai orang yang baru bekerja, situasi tersebut memang pasti akan kita dapatkan seiring berjalannya waktu. Namun yang perlu diingat, kita dapat membekali diri dengan terus belajar dan belajar ikhlas dalam mengerjakan sesuatu.

Kehidupan Pribadi dan Kehidupan Kerja

Menyelaraskan antara kebiasaan pribadi dan kebiasaan dalam dunia pekerjaan merupakan sesuatu yang sulit. Kita tentu tak semuanya bisa memposisikan diri sesuai dengan tempat di mana kita berada. 

Belum lagi sebagai seseorang yang baru bekerja, kita memang dituntut untuk senantiasa professional dalam bekerja. Tak membawa persoalan pribadi ke lingkungan pekerjaan adalah salah satu sikap professional yang wajib dimiliki seseorang. 

Itulah beberapa hal berkaitan dengan masalah yang kerap dihadapi seseorang yang baru saja bekerja. Sebenarnya pemaparan di atas tak hanya sebatas untuk pekerjaan sebagai guru  saja melainkan juga yang lain.

#SalamLiterasi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun