Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Apa yang Membuat Karim Benzema Lebih Layak Menyabet Ballon d'Or Tahun Ini?

18 Oktober 2022   07:31 Diperbarui: 18 Oktober 2022   18:08 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Real Madrid, Karim Benzema, berpose bersama trofi Ballon d'Or 2022, lambang supremasi pesepak bola terbaik.| AFP/FRANCK FIFE via Kompas.com

Konsistensi memang menjadi masalah besar yang terkadang menjadi momok bagi setiap pemain sepakbola di seluruh dunia khususnya di eropa. Banyak pemain yang tiba-tiba karier dan performanya melejit di suatu klub, namun setelah pindah dari klub tersebut karirnya justru tenggelam dan meredup tiba-tiba. Sebagai contoh ada Antonie Griezzmann dan Felipe Coutinho. 

Mereka adalah contoh dari gagalnya proses saga tranfer yang terjadi di kubu Barcelona. Felipe Coutinho datang dari Liverpool dengan harga mahal yakni 160 juta euro. 

Sempat menunjukkan penampilan cukup apik di awal kedatangannya ke Camp Nou, penampilan Coutinho justru meredup hingga dipinjamkan ke Munchen dan terakhir di lepas ke Aston Villa. 

Griezzman yang datang ke Barcelona dari Atletico Madrid juga mengalami nasib yang sama seperti Coutinho. Penampilannya meredup dan gagal mempertahankan konsistensi kala berseragam Blaugrana. 

Alhasil pemain internasional Prancis tersebut kembali ke Atletico Madrid dengan status pinjaman sebelum dilepas secara permanen. Nampaknya dari dua contoh di atas, kita bisa memahami bahwa konsistensi memang layak di sematkan kepada Karim Benzema. 

Melansir dari laman Fbref.com, Benzema yang saat ini berusia 34 tahun 303 hari, telah sukses 27 gol di liga domestik, rasio kesuksesan mencetak golnya juga mencapai 26,1 perlaga. 

Tak cukup sampai di situ, musim lalu ia juga telah menciptakan 128 tembakan, menorehkan 12 asist dan disertai presentasi kesuksesan pasing menyentuh angka 85%. 

Sekali lagi Benzema telah berhasil memberikan contoh kepada calon striker muda masa depan untuk dapat mempertahankan konsistensi di manapun ia bermain. Karena bukan tidak mungkin, walau usia telah menyentuh 34 tahun, Benzema tetap menunjukkan bahwa meraih balon d'or bukanlah perkara mustahil.

Sikap di Lapangan

Sepak bola nyatanya tak melulu tentang penampilan dan jumlah gol terbanyak sebagai tolak ukur keberhasilan karier seorang pemain. Lebih dari itu, sikap disiplin diri juga dirasa perlu untuk dapat memberikan motivasi dan semangat juang bagi rekan satu tim dan juga penonton. Itulah yang ditujukan oleh Benzema. 

Respect dan perhatian suporter kepadanya sangatlah besar. Sejak awal kedatangannya ke Real Madrid pada 2009, ia telah menunjukkan dedikasi dan loyalitasnya kepada Real Madrid dengan bertahan hampir 14 tahun lamanya di Santiago Bernabeu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun