Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah)
Buya Hamka dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai ulama besar kelahiran Sungai Batang,  17 Februari 1908. Ulama yang bergelar Profesor ini pernah  mengalami masa-masa kelam kala mengalami proses pengasingan pada rezim Sekarno. Pada 27 Januari 1964 Buya Hamka ditangkap dan dipenjara dengan tuduhan penghianat bangsa.  Namun, walau terkesan dimusuhi oleh para penguasa, Buya Hamka tetaplah Buya Hamka ia yang dikenal dengan kualitas keilmuannya dan pemikirannya dalam bidang keagaamaan membuatnya tak merasa dendam dan justru pada satu waktu ia menyempatkan diri menjadi imam kala menyolati jenazah Soekarno dan ceritanya dikenang hingga saat ini.
Pramoedya Ananta Toer (Pulau Buru dan Diburu)
10 tahun menjalani proses pengasingan dari tahun 1969 hingga 1979 membuat Pramoedya Ananta Toer semakin banyak belajar terhadap praktik ketidakadilan di Indonesia khususnya dalam masa rezim orde lama dan orde baru. Ia yang diasingkan ke Pulau Buru tanpa proses peradilan menjadi saksi dari perjuangannya menjadi tahanan politik masa orde lama dan orde baru. Di tengah keterbatasan dan kekurangannya ia berhasil menerbitkan karya ikonik yakni Tetralogi Pulau Buru dan beberapa karya lainnya.
Itulah beberapa kisah pengasingan yang dialami oleh para tokoh perjuangan Indonesia. Walau di tengah keterbatasan dan masa penahanan, mereka tetap mampu memberikan pelajaran berharga bagi kita selaku generasi penerus bahwa semangat membangun bangsa ke arah masa depan yang lebih baik harus terus dihidupkan dan dilanjutkan.
#salamLiterasi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI