Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sejarah Pengasingan dan Sekelumit Kisah tentang "Mereka" yang Termarginalkan di Indonesia

31 Agustus 2022   09:00 Diperbarui: 31 Agustus 2022   09:01 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah)

(https://www.denniszill.com/indah-20-kata-kata-buya-hamka-tentang-hidup-ilmu)
(https://www.denniszill.com/indah-20-kata-kata-buya-hamka-tentang-hidup-ilmu)

Buya Hamka dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai ulama besar kelahiran Sungai Batang,  17 Februari 1908. Ulama yang bergelar Profesor ini pernah  mengalami masa-masa kelam kala mengalami proses pengasingan pada rezim Sekarno. Pada 27 Januari 1964 Buya Hamka ditangkap dan dipenjara dengan tuduhan penghianat bangsa.  Namun, walau terkesan dimusuhi oleh para penguasa, Buya Hamka tetaplah Buya Hamka ia yang dikenal dengan kualitas keilmuannya dan pemikirannya dalam bidang keagaamaan membuatnya tak merasa dendam dan justru pada satu waktu ia menyempatkan diri menjadi imam kala menyolati jenazah Soekarno dan ceritanya dikenang hingga saat ini.

Pramoedya Ananta Toer (Pulau Buru dan Diburu)

((https://www.bola.com/ragam/read/4287156/45-kata-kata-bijak-pramoedya-ananta-toer-menginspirasi-dan-jadi-anuta)
((https://www.bola.com/ragam/read/4287156/45-kata-kata-bijak-pramoedya-ananta-toer-menginspirasi-dan-jadi-anuta)

10 tahun menjalani proses pengasingan dari tahun 1969 hingga 1979 membuat Pramoedya Ananta Toer semakin banyak belajar terhadap praktik ketidakadilan di Indonesia khususnya dalam masa rezim orde lama dan orde baru. Ia yang diasingkan ke Pulau Buru tanpa proses peradilan menjadi saksi dari perjuangannya menjadi tahanan politik masa orde lama dan orde baru. Di tengah keterbatasan dan kekurangannya ia berhasil menerbitkan karya ikonik yakni Tetralogi Pulau Buru dan beberapa karya lainnya.

Itulah beberapa kisah pengasingan yang dialami oleh para tokoh perjuangan Indonesia. Walau di tengah keterbatasan dan masa penahanan, mereka tetap mampu memberikan pelajaran berharga bagi kita selaku generasi penerus bahwa semangat membangun bangsa ke arah masa depan yang lebih baik harus terus dihidupkan dan dilanjutkan.

#salamLiterasi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun