Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

UKBI Adaptif SMP Negeri 4 Samarinda, Lebih Dari Sekedar Tes!

29 Agustus 2022   07:00 Diperbarui: 29 Agustus 2022   07:03 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokpri,Pelaksanaan Tes UKBI Perdana di SMP Negeri 4 Samarinda/Rabu/24/Agustus/2022)

"Jika di Provinsi Kaltara disediakan 1000 kuota untuk tes UKBI, SMP Negeri 4 Samarinda justru menyanggupi 1000 peserta tes UKBI hanya satu sekolah". Kira-kira itulah garis besar dari pernyataan Ibu Nur Bety kala berdiskusi santai di ruangan Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Samarinda bersama Bapak Darminto,  Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur yakni Bapak Halimi Hadibrata, serta ditemani oleh mas David Titus Christianto (Pengelola Situs dan Web) dan mas Pandu Pratama Putra (Peyuluh Bahasa) serta saya sendiri Ardi Bagus Prasetyo yang mewaili rekan guru MGMP SMP Negeri 4 Samarinda mapel Bahasa Indonesia. 

Diskusi  pada siang itu selain membahas tentang antusiasme peserta tes UKBI di SMP Negeri 4 Samarinda, juga sekaligus mendiskusikan tentang hal-hal teknis dari pelaksanaan tes UKBI itu sendiri. 

(Dokpri/pertemuan/Kantor UKBI Provinsi Kaltim/24 Agustus 2022)
(Dokpri/pertemuan/Kantor UKBI Provinsi Kaltim/24 Agustus 2022)

Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh pihak perwakilan Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur yang disampaikan oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi yakni Bapak Halimi terkait berjalan dan terlaksana kegiatan tes UKBI akbar yang digelar di SMP Negeri 4 Samarinda. 

Sejak awal koordinasi memang telah dilakukan jauh-jauh hari, adalah Rakhmad Syarif yang berhasil menginisiasi kegiatan tes UKBI yang telah ditargetkan terlaksana pada 24 dan 25 Agustus 2022 serta penyediaan kuota tes mencapai 1000 peserta. Selain ucapan terima kasih yang disampaikan kepada pihak Kantor Bahasa Provinsi, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada rekan-rekan guru mapel Bahasa Indonesia yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan tes UKBI Adaptif di SMP Negeri 4 Samarinda.

Jika melihat dari antusiasme dan proses pelaksanaan yang memang tak seratus persen berjalan lancar, apresiasi tentu layak diberikan kepada para siswa dan siswi terkait dengan keseriusan mereka dalam mengikuti tes tersebut. Tes UKBI Adaptif sendiri pada hakikatnya dimaksudkan untuk mengetahui kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia baik secara lisan dan tulis. UKBI terdiri atas lima seksi,  yaitu seksi I (mendengarkan), seksi II (merespons kaidah), dan seksi III (membaca) dalam bentuk soal pilihan ganda serta seksi IV (menulis) dalam bentuk presentasi tulis dan seksi V (berbicara) dalam bentuk presentasi lisan.

Selain terdapat lima seksi yang diujikan sesuai dengan kelas dan klasifikasi usia atau kategori peserta, ujian ini juga bertujuan menguji kemahiran seseorang dalam mendengar, keteletian membaca intruksi pertanyaan, serta menulis dan berbicara, Tak sampai di situ, uji pemahaman terhadap kaidah bahasa Indonesia juga menjadi bagian dari rangkaian tes UKBI Adaptif tersebut. Selain mendapatkan paket soal tes yang kompprehensif, peserta UKBI juga akan mendapatkan reward berupa sertifikat yang diterbitkan langsung oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Masuk ke sesi tes, selain terdapat 5 jenis tes yang diujikan dalam UKBI. Kita juga memerlukan pemahaman khusus berkaitan dengan masing-masing sesi tes tersebut. Lalu apa saja isi masing-masing tes tersebut? berikut penjelasan singkatnya.

1. Sesi I (Mendengarkan) yakni sesi yang umumnya memliki durasi waktu 30 menit dengan rentan waktu 30 menit. Soal yang diujikan sendiri terdiri dari 4 dialog dan 4 monolog. Masing-masing dialog dan monolog tersebut memiliki 5 butir soal yang harus dikerjakan oleh peserta tes UKBI.

2. Sesi II (Merespons Kaidah) yaitu sesi yang bersikan penyajian soal berbentuk tulisan dalam beberapa kalimat. Waktu yang disediakan sekitar 20 menit dan jumlah soal yang dujikan sebanyak 25 butir soal. Pada tes ini peserta harus merespons kalimat tersebut dengan memilih opsi penganti pada bagian yang salah.

3. Sesi III (Membaca), pada sesi ini  peserta UKBI akan disajikan soal berbentuk wacana tertulis dengan jumlah total 8 wacana. Seetiap wacana terdri atas 5 butir soal.

4. Sesi IV (Menulis) yakni sesi yang mengharuskan peserta mempresentasikan gambar/diagram/tabel/ ke dalam wacana tertulis sebanyak 200 kata.

5. Sesi V (Berbicara) pada sesi ini, peserta tes UKBI akan diarahkan untuk mempresentasikan gambar/diagram/tabel ke dalam suatu wacana lisan dengan waktu tersedia yakni 5 menit untuk persiapan dan 10 menit untuk berpresentasi. Jumlah soal yang disediakan yakni sebanyak satu buah soal dengan durasi waktu maksimal 15 menit.

Pada sejatinya, tes UKBI sendiri kurang lebih sama seperti tes pada umumnya seperti tes teofl, muept, ielts, dan tes lainnya. Yang menjadi pembeda adalah dari materi tes yang diujikan dan keperluan dari mengapa kita harus mengikuti tes tersebut. Manfaat ang diperoleh dari tes UKBI sendiri sebenarnya beragam dan tak sekedar hanya untuk memperoleh sertifikat semata. Beberapa manfaat yang dimaksud antara lain sebagai berikut.

Indikator Untuk Mengukur Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi WNA yang mengikuti program BIPA

Tuntutan perkembangan zaman dan kemajuan yang masif dari teknologi digital dan informasi sering mengharuskan banyak orang untuk dapat belajar berbahasa asing agar dapat beradaptasi di suatu wilayah. Hal tersebut juga lah yang berlaku bagi para penutur bahasa Indonesia yang berasal dari luar negeri. Mereka yang biasanya tergabung dalam kelompok akademisi, peneliti, sejarawan, tenaga kerja asing, hingga mahasiswa asing yang sedang  menempuh pendidikan di Indonesia akan difasilitasi oleh pihak Kementerian Pendidikan dalam hal penguasaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional masyarakat Indonesia. Maka dari itu, tes UKBI menjadi indikator yang tepat untuk mengetahui uji kemahiran WNA dalam berbahasa Indonesia. 

Syarat Pendamping Kelulusan Mahasiswa/Siswa

Menurut laman resmi UKBI Kemendikbud, hasil skor yang didapatkan serta sertifikat yang diperoleh peserta UKBI sendiri dapat digunakan sebagai salah satu persyaratan pendamping untuk dapat lulus dari jenjang pendidikan khususnya Perguruan Tinggi. Mulai dari S1, S2, hingga S3. Semua itu dimaksudkan agar pasca lulus, kompetensi  lulusan sudah terjamin kualtasnya dan senantiasa siap menjadi pionir kemajuan bangsa dan negara.

Selain manfaat yang diperoleh bagi mahasiswa, para siswa dan siswi di sekolah yang telah melaksanakan tes UKBI juga dapat menggunakan sertifikat yang diperoleh untuk menunjang persyaratan masuk ke jenjang sekolah yang diinginkan. Dengan skala sertifikat UKBI yang diterbitkan melalui tingkat provinsi bukan tidak mungkin antusiasme siswa juga meningkat. 

Syarat Menempati posisi tertetu dalam suatu instansi

Sertifikat UKBI sendiri sejatinya dapat digunakan untuk keperluan lain. Salah satunya dapat digunakan untuk keperluan melamar kerja di bank atau menjadi bagian dari kantor berita. Sebagai contoh, sebelum menjadi jurnalis atau editor naskah. Kita senantiasa diwajibkan memahami aturan-aturan dalam menulis dan memahami kaidah kebahasaan dengan komprehensif. Maka dari itu, sebelum memutuskan menggeluti profesi sebagai jurnalis atau editor kita juga harus memahami kaidah-kaidah yang diatur dalam Bahasa Indonesia.

Syarat Kelulusan dalam Ujian Seleksi CPNS

Pentingnya penguasaan bahasa Indonesia bukan hanya sekedar lisan saja. Berbicara yang baik dan relevan dalam situasi formal jga tak menjamin kemahiran berbahasa Indonesia tersebut tercermin dalam kemampuannya menulis. Maka dari itu, Kantor Bahasa sebagai pelaksana UKBI memfasilitasi para calon peserta ujian seleksi CPNS agar selain memahami dan menguasai kompetensi  atau pengetahuan umum dan bidangnya, juga perlu memahami kaidah-kaidah Bahasa Indonesia agar nantinya dapat menjadi aparatur sipil negara yang berkualitas di masyarkat.

Itulah berapa hal yang dapat kita pahami dari tes UKBI Adaptif.  Semoga dengan dilaksanakannya tes UKBI Adaptif di SMP Negeri 4 Samarinda, dapat menjadi awal dari perjalanan panjang menanamkan kesadaran kepada peserta didik untuk dapat menjaga dan mencintai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun