"Jika di Provinsi Kaltara disediakan 1000 kuota untuk tes UKBI, SMP Negeri 4 Samarinda justru menyanggupi 1000 peserta tes UKBI hanya satu sekolah". Kira-kira itulah garis besar dari pernyataan Ibu Nur Bety kala berdiskusi santai di ruangan Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Samarinda bersama Bapak Darminto,  Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur yakni Bapak Halimi Hadibrata, serta ditemani oleh mas David Titus Christianto (Pengelola Situs dan Web) dan mas Pandu Pratama Putra (Peyuluh Bahasa) serta saya sendiri Ardi Bagus Prasetyo yang mewaili rekan guru MGMP SMP Negeri 4 Samarinda mapel Bahasa Indonesia.Â
Diskusi  pada siang itu selain membahas tentang antusiasme peserta tes UKBI di SMP Negeri 4 Samarinda, juga sekaligus mendiskusikan tentang hal-hal teknis dari pelaksanaan tes UKBI itu sendiri.Â
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh pihak perwakilan Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur yang disampaikan oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi yakni Bapak Halimi terkait berjalan dan terlaksana kegiatan tes UKBI akbar yang digelar di SMP Negeri 4 Samarinda.Â
Sejak awal koordinasi memang telah dilakukan jauh-jauh hari, adalah Rakhmad Syarif yang berhasil menginisiasi kegiatan tes UKBI yang telah ditargetkan terlaksana pada 24 dan 25 Agustus 2022 serta penyediaan kuota tes mencapai 1000 peserta. Selain ucapan terima kasih yang disampaikan kepada pihak Kantor Bahasa Provinsi, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada rekan-rekan guru mapel Bahasa Indonesia yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan tes UKBI Adaptif di SMP Negeri 4 Samarinda.
Jika melihat dari antusiasme dan proses pelaksanaan yang memang tak seratus persen berjalan lancar, apresiasi tentu layak diberikan kepada para siswa dan siswi terkait dengan keseriusan mereka dalam mengikuti tes tersebut. Tes UKBI Adaptif sendiri pada hakikatnya dimaksudkan untuk mengetahui kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia baik secara lisan dan tulis. UKBI terdiri atas lima seksi, Â yaitu seksi I (mendengarkan), seksi II (merespons kaidah), dan seksi III (membaca) dalam bentuk soal pilihan ganda serta seksi IV (menulis) dalam bentuk presentasi tulis dan seksi V (berbicara) dalam bentuk presentasi lisan.
Selain terdapat lima seksi yang diujikan sesuai dengan kelas dan klasifikasi usia atau kategori peserta, ujian ini juga bertujuan menguji kemahiran seseorang dalam mendengar, keteletian membaca intruksi pertanyaan, serta menulis dan berbicara, Tak sampai di situ, uji pemahaman terhadap kaidah bahasa Indonesia juga menjadi bagian dari rangkaian tes UKBI Adaptif tersebut. Selain mendapatkan paket soal tes yang kompprehensif, peserta UKBI juga akan mendapatkan reward berupa sertifikat yang diterbitkan langsung oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Masuk ke sesi tes, selain terdapat 5 jenis tes yang diujikan dalam UKBI. Kita juga memerlukan pemahaman khusus berkaitan dengan masing-masing sesi tes tersebut. Lalu apa saja isi masing-masing tes tersebut? berikut penjelasan singkatnya.
1. Sesi I (Mendengarkan)Â yakni sesi yang umumnya memliki durasi waktu 30 menit dengan rentan waktu 30 menit. Soal yang diujikan sendiri terdiri dari 4 dialog dan 4 monolog. Masing-masing dialog dan monolog tersebut memiliki 5 butir soal yang harus dikerjakan oleh peserta tes UKBI.
2. Sesi II (Merespons Kaidah)Â yaitu sesi yang bersikan penyajian soal berbentuk tulisan dalam beberapa kalimat. Waktu yang disediakan sekitar 20 menit dan jumlah soal yang dujikan sebanyak 25 butir soal. Pada tes ini peserta harus merespons kalimat tersebut dengan memilih opsi penganti pada bagian yang salah.