Menerima segala perbedaan dan mencoba berbaur akan membantu meningkatkan kemampuan interaksi sosial antar anggota masyarakat khususnya dalam lingkungan pekerjaan.
Maka dari itu, tujuan meningkatkan toleransi menjadi salah satu alasan mengapa beberapa orang lebih memilih merantau ketimbang berkarir di kampung halaman.
Jiwa Petualang dan penyuka tantangan
Orang yang terbiasa mengambil risiko dan tantangan biasanya mereka yang lebih dahulu terbiasa menentukan suatu keputusan dalam hal bertahan di perantauan.Â
Contoh, ketika kita telah memutuskan untuk merantau di kota besar yang jauh dari orang tua. Maka secara tidak langsung kita telah mengambil banyak risiko yang mungkin akan kita hadapi.
Misalnya uang bulanan atau kiriman dari orang tua yang kurang, kewajiban memenuhi kebutuhan pribadi dengan bekerja secara mandiri, giat belajar dan berusaha, tekun dan ulet menggeluti aktivitas, memikirkan tempat tinggal sementara, dan lain sebagainya. Itu semua merupakan risiko yang mau tidak mau harus kita hadapi apabila ingin berkarir di tanah perantauan.Â
Namun dengan semua kemungkinan tersebut, apabila kita sudah memikrkan dengan matang dan terbiasa menghadapi situasi seperti itu kita akan semakin tangguh dan menikmati segala usaha yang akan kita lakukan di tanah perantauan.Â
Selain itu, kita yang terbiasa mengambil tantangan di tanah perantauan akan semakin berkembang dalam hal pemikiran dan pengambilan keputusan serta pribadi yang kian hari kian tangguh.
Keluar dari Zona Nyaman
Tak ada salahnya menikmati segala kemudahan dan kebersamaan dengan orang-orang yang kita sayangi. Namun yang harus diingat, kita tak sepenuhnya dapat bertahan dengan situasi semacam itu. Setiap harinya usia masing-masing orang pasti bertambah.Â