Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pertaruhan The Series: Sisi Lain dari Karya Generasi Milenial

11 Juli 2022   12:00 Diperbarui: 11 Juli 2022   12:09 1691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.jatimnetwork.com/)

Platform Streaming Video kembali memanjakan para pecinta film di seluruh Indonesia, khsusunya anak muda atau biasa yang akrab disebut kaum milenial. 

Bagaimana tidak, industri perfilman Indonesia kembali diguncangkan dengan kehadiran serial web aksi yang dikemas rapi dalam sajian episode yang tayang tiap hari Sabtu. 

Film berjudul Pertaruhan The Series berhasil menjadi topik viral yang ramai dibicarakan dan diperbincangkan oleh banyak pecinta film di Indonesia khususnya para anak muda generasi milenial dan zilenial. 

Bayangkan saja, film yang dirilis sekitar bulan Juni 2022 ini telah mampu menjadi buah bibir serta langganan “fyp” di platform media sosial salah satunya Tiktok. 

Film yahg disutradari oleh Sidharta Tata ini serta diperankan beberapa artis muda papan atas Indonesia macam Adipati Dolken, Jefri Nichol, Giulio Parengkuan, Clara Bernadeth, Kiki Narendra, Aliando Syarif, dan masih banyak lagi ini sukses menyulap tayangan film yang jika dilihat secara umum hanya seperti tayangan aksi pada umumnya menjadi sajian filn yang dramatis, penuh aksi heroik, tak terduga, romantis, anarkis, dan cenderung lekat dengan situasi kriminal, dunia malam, hingga perjuangan. 

Secara umum, sebenarnya film ini menceritakan tentang lanjutan dari serial di season sebelumnya yang tayang sekitar tahun 2017 yang berjudul Pertaruhan. 

Awal mula film ini menceritakan tentang kerasnya kehidupan 4 orang pemuda dalam satu keluarga yang harus berjuang hidup demi membantu merawat ayahnya yang sedang sakit. Segala cara dilakukan agar mereka mampu mendapatkan uang demi misi mulia mengibati dan merawat sang ayah. 

Akan tetapi semua usaha justru tak membuahkan hasil, sang ayah justru meninggal dunia dan pasca kejadian tersebut keempat anaknya mendapatkan banyak masalah mulai dari himpitan ekonomi, kejahatan, kriminalitas, kekerasan, diskriminasi sosial, hingga masuk pada ranah anarkisme antar kelompok. Semua kejadian tersebut mereka lalui dengan penuh perjuangan, air mata, hingga nyawa pun menjadi taruhannya. 

Film tersebut dikenal banyak kalangan, sebagain tontonan yang dianggap tak layak untuk remaja usia SMP atau bahkan SMA. Mungkin asumsi tersebut tak sepenuhnya salah karena memang film tersebut diperuntukkan bagi penonton berusia 18 tahun ke atas. 

Film yang menyajikan perjuangan, aksi, perseteruan, konflik fisik dan batin, romantisme, hingga anarkisme ini justru memiliki beberapa hal menarik yang menjadi sisi lain dari serial web tersebut.

1. Pelajaran hidup

Jika anda yang telah menonton sajian film tersebut, tentu hal yang paling melekat tentang tayangan tersebut adalah pelajaran hidup. Sosok Elzan seakan menjadi tokoh pionir yang menggerakkan hampir sebagian besar jalannya cerita tersebut. 

Perjuangannya menata kehidupan, keluar dari permasalahan ekonomi, menempuh berbagai risiko agar dapat bertahan hidup, menjadi tulang punggung keluarga yakni menghidupi Wulan keponakannya yakni anak dari mendiang kakak iparnya, hingga mencoba memulihkan hubungan persaudaraan yang telah lama terombang-ambing.

Akan tetapi kita yang telah menyaksikan 7 episode film tersebut kita tak terlalu mendapatkan nilai-nilai religius karena memang unsur tersebut tak dominan dimasukkan dalam film tersebut agar kesan yang dinikmati para penonton menjadi lekat dengan pertarungan dan pertaruhan.

2. Pemilihan Tokoh yang variatif dan lekat dengan unsur lokalitas

Tokoh-tokoh yang memerankan film tersebyt, rata-rata adalah para pemain film yang telah banyak memiliki pengalaman di industri perfilman Indonesia. Adipati Dolken,  Jefri Nichol, Kiki Narendra, Widikan Sidmore, hingga pemeran abah dalam film tersebut menjadi bukti bahwa pemilihan pemeran dalam film tersebut memang variatif. 

Tak hanya itu, sang sutradara juga sekaligus memperkenalkan beberapa olahraga bela diri yang kepada para penonton melalui pertarungan jalanan yang dimainkan mulai dari tarung derajad, tinju bebas, dan lain sebagainya.

3. Alur film yang tak mudah ditebak

Film tersebut banyak menyajikan pertarungan dan adegan-adegan heroik yang kadang tak layak ditiru. Akan tetapi, hal menarik lain dari film tersebut kita akan mendapatkan suguhan dari beberapa tokoh yang mendadak mati begitu saja padahal perannya begitu dominan dalam film tersebut semisal Rio yang mati di episode ke 7, Amar yang tak tampak perannya dalam film tersebut, hingga sosok berty yang harus meregang nyawa di tangan Romo yang diperankan Godfrend Orindeod, Karakter Abah yang diperankan oleh Teuku Rifnu Wikana, dan masih banyak lagi. 

Jadi secara keseluruhan, film ini memang murni menayangakan perjuangan, pertarungan, serta suguhan konflik yang begitu dominan. Saya pribadi pun yang menyaksikan film ini juga sering teringat dengan sajian Crows Zero yang berasal dari Jepang. Walau hanya sekilas, kemiripannya juga tampak dari penggambaran konflik tersebut. Mari kita sama-sama saksikan episode  8 yang akan tayang hari Sabtu nanti. 

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun