Menyalurkan hobi, jika hobinya makan dan rebahan sambil bermain video game lantas bagaimana? Tak perlu risau, hobi bermain game sambil rebahan biasanya hanya dialami anak-anak remaja.Â
Kita bisa memulai meniatkan diri untuk tak hanya sekedar menjadikan hobi bermain game sebagai rutinitas di waktu luang saja, kita bisa memelajari suatu platform video games lebih lanjut memahami alur gamenya, mencoba menyelsaikan game dan mencari pencapaian tertentu dalam games tersebut mungkin dapat meningkatkan ketangkasan dan motivasi diri dalam menyelesaikan suatu tantangan atau misi yang ada dalam game tersebut.Â
Jangan lupa pula, jika saat ini segala aktivitas yang anda lakukan termasuk bermain video game  dapat anda rekam dan siarkan kepada siapapun di luar sana melalui konten streaming di beberapa media sosial seperti Facebook, Youtube, Nimo TV, Tiktok, Instagram, dan lain sebagainya.Â
Lakukan secara konsisten sambil memelajari di mana letak kekurangan anda dalam bermain akan mampu meningkatkan kualitas anda dalam bermain game dan akan memberikan hal-hal bersifat edukatif bagi para viewers atau netizen di luar sana. Hobi lain yang bisa kita salurkan menjadi hal yang bermanfaat misalnya anda yang suka dengan teknologi atau desain grafis anda bisa memelajari cara membuat suatu desain gambar dengan memanfaatkan tayangan tutorial yang tersedia di Youtube.Â
Hindari Mengeluh berlebihan dan hargai hasil pekerjaanmu
Sebagian besar orang mungkin merasa bahwa pekerjaannya kurang cocok dengannya atau bahkan bukan profesi impiannya. Anggapan ini tak jarang mampu mengikis semangat dan menjadi sumber kemalasan.Â
Apabila pengalaman tersebut menderamu, hindarilah mengeluh berkepanjangan tentang keburukan dalam pekerjaanmu dan belajarlah untuk selalu bersyukur. Kita bisa mencatat keuntungan atau benefit yang bisa kita dapatkan jika mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dan mulai belajar menikmati dan mencintai apa yang kita kerjakan.
Jangan Menghambakan diri pada istilah Perfeksionisme
Mencoba belajar dari kesalahan dan sadar dengan segala kekurangan akan semakin membantu kita dalam upaya melawan rasa malas. Banyak orang-orang di luar sana terutama generasi muda yang sekarang memilih terjun di lingkungan yang kompetitif, harapan yang lebih tidak realistis, dan orang tua  yang lebih cemas dan mengendalkan daripada generasi sebelumnya. Sehingga tuntutan untuk menjadi perfeksionis semakin tinggi.
Menjadi perfeksionis memang sering diperlukan untuk membuat pekerjaan sebagus mungkin hasilny. Namun tahukah anda? perfeksionisme bisa menyebabkan orang menjadi terlalu kritis terhadap diri mereka dan orang lain. Ini juga dapat meningkatkan depresi dan kecemasan sehingga berakibat pada kemalasan.
Mulailah dari  sekarang untuk mengerjakan sesuatu sesuai dengan kemampuan yang anda miliki, tak malas untuk bertanya, dan berani belajar dari  kesalahan akan membantu anda menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.