Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengenal Asas Gotong Royong di Balik Tren "One Man Show"' di Lingkungan Pekerjaan

24 Mei 2022   12:00 Diperbarui: 25 Mei 2022   03:00 2116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gotong Royong (www.bola.com)

Jika kita pernah terlibat dalam aktivitas pendidikan, tentu kita tak akan asing dengan apa yang dinamakan istilah gotong royong atau asas gotong royong. 

Asas gotong royong merupakan bagian dari butir-butir yang terdapat dalam asas Pancasila. 

Ya, pancasila bukan hanya sekedar lambang negara dan ideologi bangsa Indonesia. Melainkan sebagai bahan renungan dan pegangan masyarakat Indonesia dalam berperilaku di kehidupan bermasyarakat. 

Jika merunut secara makna, asas gotong royong merupakan suatu cara menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan memiliki sifat sukarela. Supaya kegiatan yang yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar, ringan dan juga mudah.

Salah satu contoh yang bisa dilakukan secara gotong royong adalah membangun fasilitas umum seperti masjid, membersihkan selokan maupun gorong-gorong di sekitar lingkungan desa maupun komplek, dan lain sebagainya. Lebih lanjut, memahami asas gotong royong juga dapat dilibatkan dalam bidang pekerjaan. 

Sebagian besar masyarakat Indonesia yang bekerja di suatu instansi, lembaga, maupun perusahaan tentu memahami tentang asas gotong royong atau bekerja secara tim untuk menyelesaikan suatu tanggung jawab pekerjaan.

Contoh nyata tentang apa yang dapat dipahami dari asas gotong royong yakni ketika saya mendapatkan pekerjaan atau beban tugas yang harus dikerjakan sesuai target waktu yang telah ditetapkan oleh atasan.

Jika saya mengerjakan seorang diri dan menjadi karakter "yesman" atau bahkan mencoba menjadi "one man show", tentu saja hak tersebut tak akan berdampak apa-apa bagi perkembangan dan peningkatan etos kerja secara tim. 

Nah di situlah masalahnya, mencoba mengerjakan suatu kegiatan atau aktivitas seorang diri hanya akan memperlambat hasil yang ingin dicapai. 

Maka dari itu ada pekerjaan yang bisa dilakukan secara individu dan ada pula pekerjaan yang harus dilakukan secara tim atau bekerja sama. 

Lalu hal-hal apa saja yang harus diperhatikan jika kita ingin menerapkan asas gotong royong dalam bidang pekerjaan? Berikut sajiannya.

Gotong Royong (www.bola.com)
Gotong Royong (www.bola.com)

Membiasakan diri membangun relasi dengan siapapun 

Membangun relasi atau hubungan yang baik dengan rekan kerja mungkin menjadi salah satu cara untuk mempermudah dan memperlancar proses pengerjaan suatu tugas di kantor. 

Sering mengomunikasikan tugas yang diterima dari atasan dengan rekan-rekan satu ruangan akan membuat pikiran kita terbuka jika suatu pekerjaan memang akan sangat mudah jika dikerjakan secara bersama-sama. 

Hal lain yang positif dari terbiasanya kita membangun relasi dalam pekerjaan kita akan bisa bersama-sama memaham karakteristik satu sama lain dan mengerti apa kelebihan dan kekurangan masing-masing rekan kerja kita.

Menghindari negative thinking dengan sesama rekan kerja

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, maka dari itu kita perlu untuk mengomunikasikan kepada sesama rekan kerja tentang suatu pekerjaan agar kita mengetahui apa yang bisa kita kerjakan dan apa yang bisa teman kita kerjakan. 

Membahas dan menyepelekan kekurangan sesama rekan kerja tak akan menghadirkan manfaat apa-apa. Kemampuan mengurangi negative thinking akan mempermudah kita untuk dapat mengerjakan suatu pekerjaan secara gotong royong tanpa membanding-bandingkan latar belakang pendidikan maupun kepentingan-kepentingan apapun.

Sharing dan mencari pengalaman kepada para senior

Mencari pengalaman dan saling sharing terkait dengan beban pekerjaan yang ditanggung mungkin dapat membantu kita mempermudah penyelesaian suatu pekerjaan. 

Semakin banyak pengalaman yang didapat dan semakin sering kita sharing tentang pekerjaan yang didapatkan akan semakin mudah orang lain untuk bisa membantu sesuai dengan kemampuannya.

Hindari One Man Show

Ada sebagian dari kita terbiasa untuk mengerjakan sesuatu sesuai target, akan tetapi kita juga perlu melihat beban pekerjaan yang diberikan dan harus diselesaikan seperti apa.

Jika kita menerima dan mencoba mengerjakan sesuatu seorang diri dan menyanggupi seorang diri maka hasil yang diharapkan tak akan maksimal dan asas gotong royong juga tak akan terlaksana. 

Maka dari itu, jika kita terbiasa menerima pekerjaan yang memang dirasa berat, komunikasikan kepada bawahan dan mereka akan mengerti apa kesulitan Anda dan bagaimana mereka bisa memberikan bantuan sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Jika sudah demikian, apresiasi akan didapatkan atas nama tim dan bersama bukan lagi seorang diri.

Biasakan Menghargai dan mengapresiasi hasil pekerjaan orang lain

Menghargai pekerjaan orang lain adalah cara bagaimana kita dapat menerapkan asas gotong royong dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Jika sebagian dari Anda berada di posisi sebagai atasan, berikan mereka apresiasi terhadap segala pekerjaan yang telah dilaksanakan. 

Hasil yang terkadang belum maksimal, dapat diperbaiki dengan memberikan pengawasan dan peningkatan kompetensi maupun keterampilan tambahan secara berkelanjutan. Dengan demikian, hasil pekerjaan yang baik akan senantiasa tercermin dari proses yang baik antara atasan dan bawahan.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan asas gotong royong dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Hal-hal di atas hanya beberapa dan mungkin masih banyak lagi tambahan yang dapat diulas terkait dengan asas gotong royong dalam lingkungan pekerjaan. Mohon maaf jika ada kesalahan. Terima kasih

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun