1. Kurangnya kesadaran tentang pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar
Dengan seringnya seseorang menggunakan bahasa slang dalam setiap ujaran, akan secara perlahan menggeser fungsi utama bahasa Indonesia sebagai bahasa utama.Â
Lebih dari itu, generasi muda akan semakin malas untuk mempelajari tentang esensi dari bahasa Indonesia itu sendiri serta bagaimana melestarikannya.
2. Berkurangnya tutur kata yang baik dan sopan kepada orang yang lebih tua
Pola konsumerisasi terhadap media sosial sangat berpengaruh besar terhadap segala faktor yang menyebabkan bergesernya aspek-aspek kesopanan peserta didik dalam berbahasa. Anak-anak lebih sering berkomunikasi dengan bahasa yang kurang sopan dan pantas kepada orang yang lebih tua.
3. Tidak terasahnya kemampuan  public speakingÂ
Dengan kurangnya peserta didik di usia pra remaja hingga remaja untuk menghargai dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik akan berakibat pada tidak siapnya ia menghadapi usia dewasa agar mampu berbicara di depan public (public speaking)
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari maraknya penggunaan bahasa gaul di usia remaja termasuk meminimalisasi pengaruh media sosial dalam kehidupan sehar-hari, khususnya berbahasa antara lain:
1. Menanamkan semangat persatuan dan kesatuan ke dalam diri kalangan remaja untuk memperkukuh bangsa Indinesia dengan penggunaan bahasa Indonesia
Dikarenakan bahas Indonesiamerupakan bahasa persatuan yang dapat mempererat kesatuan dan persatuan. Dengan lebih baik menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa gaul.
Dengan cara membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar seperti di ruang kelas (formal) atau di media sosial.