Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Bahasa Indonesia Vs Bahasa Viral di Kalangan Siswa/i SMP Negeri 4 Samarinda

28 Maret 2022   18:30 Diperbarui: 29 Maret 2022   05:24 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kegiatan Upacara di SMP Negeri 4 Samarinda, dokumen pribadi)

Berdasarkan perkembangannya, bahasa telah mengalami perubahan yang dinamis. Jika mengacu pada pendapat beberapa ahli terkait konsep dari pengertian bahasa,

Menurut Sudaryono, bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.

Saussure menyatakan bahwa, bahasa adalah objek dari semiologi. Maksud dari semiology adalah berkaitan tentang semiotika yakni tentang simbol-simbol atau penyimbolan, bahasa yang disampaikan adalah wujud atau penyimbolan dari pemikiran seseorang yang disampaikan sebagai dari upaya penyampaian pesan kepada orang lain yang menjadi mitra tutur. 

Wibowo (2001), bahasa adalah sistem bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan jika bahasa merupakan suatu wujud dari upaya untuk menyimbolkan sebuah pemikiran, gagasan, dan perasaan dalam suatu alat komunikasi yakni bahasa.

Dengan tersampaikannya sebuah pesan melalui peran bahasa, maka akan memudahkan seseorang dalam menjaga hubungan sosial di lingkungannya dan meminimalisasi sikap apatis terhadap masyarakat lingkungan sekitarnya.

Bahasa Indonesia merupakan suatu sistem komunikasi utama yang digunakan oleh hampir 270 juta jiwa masyarakat di Indonesia.

Jika mengacu pada konteks dan konten dari bahasa yang digunakan dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni bahasa yang digunakan dalam ranah resmi maupun bahasa yang digunakan dalam sehari-hari. 

Bahasa dalam ranah resmi atau formal adalah bahasa yang digunakan di lingkungan pekerjaan, sekolah, maupun instansi tertentu.

Sementara bahasa sehari-hari cenderung digunakan dalam ragam santai atau akrab sehingga dapat diselingi dengan aksen atau bahasa daerah yang menjadi bahasa ibu.

Di lingkungan SMP Negeri 4 Samarinda misalnya, penggunaan bahasa Indonesia cenderung beragam, latar belakang suku yang berbeda, pengaruh bahasa di lingkungan tempat tinggalnya, hingga pengaruh teknologi serta sosial media justru menjadi pemicu beragamnya bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari.

Beragam latar belakang aksen suku yang terdiri dari Jawa, Banjar, Kutai, Bugis, Dayak, dan lain sebagainya menjadi sebuah pembeda dari bahasa Indonesia yang digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari.

Selain itu, perkembangan teknologi informasi, dan komunikasi juga sangat berpengaruh. 

Bahasa-bahasa viral yang dikonsumsi melalui sajian-sajian di media sosial seperti facebook, instagram, youtube, twitter, tiktok  dan lain-lain bebas didapatkan.

Hal ini menjadi penyebab tercampurnya bahasa Indonesia yang digunakan dengan beberapa kata viral yang diucapkan. 

Kata viral atau dalam linguistik masuk ke dalam ragam bahasa slank, merupakan bahas ayang digunakan oleh suatu kelompok, perkumpulan, atau komunitas tertentu agar menjadi sebuah bahasa khusus yang mampu meningkatkan ragam akrab di suatu lingkungan tertentu. 

Bahasa slang itu antara lain PHP (Pemberi Harapan Palsu), sabi (bisa), anjay (konotasi negatif dari kata anjing), baper (terbawa perasaan), selow (santai), ya gaes yak, sotoy (paling tahu), dan lain sebagainya.

Contoh dari penggunaan bahasa slang tersebut justru menjadi sesuatu hal yang tak wajar saat sebagian dari siswa dan siswi di sekolah mencampurkannya dengan bahasa Indonesia ketika berada di linglkungan sekolah. 

Misalnya pada suatu waktu ada seorang siswa yang sering mengatakan kata anjay  ketika mata pelajaran berlangsung, kemudian kata-kata  seperti sabi ya gaes yak, gitu aja baper, menjadi suatu sajian yang cukup sering terdengar di kelas. 

Lalu apa dampak negatif dari bahasa tersebut bagi kalangan siswa dan siswi di usia sekolah dan di situasi sedang bersekolah?

(Sumber: indozone.id)
(Sumber: indozone.id)

1. Kurangnya kesadaran tentang pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar

Dengan seringnya seseorang menggunakan bahasa slang dalam setiap ujaran, akan secara perlahan menggeser fungsi utama bahasa Indonesia sebagai bahasa utama. 

Lebih dari itu, generasi muda akan semakin malas untuk mempelajari tentang esensi dari bahasa Indonesia itu sendiri serta bagaimana melestarikannya.

2. Berkurangnya tutur kata yang baik dan sopan kepada orang yang lebih tua

Pola konsumerisasi terhadap media sosial sangat berpengaruh besar terhadap segala faktor yang menyebabkan bergesernya aspek-aspek kesopanan peserta didik dalam berbahasa. Anak-anak lebih sering berkomunikasi dengan bahasa yang kurang sopan dan pantas kepada orang yang lebih tua.

3. Tidak terasahnya kemampuan  public speaking 

Dengan kurangnya peserta didik di usia pra remaja hingga remaja untuk menghargai dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik akan berakibat pada tidak siapnya ia menghadapi usia dewasa agar mampu berbicara di depan public (public speaking)

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari maraknya penggunaan bahasa gaul di usia remaja termasuk meminimalisasi pengaruh media sosial dalam kehidupan sehar-hari, khususnya berbahasa antara lain:

1. Menanamkan semangat persatuan dan kesatuan ke dalam diri kalangan remaja untuk memperkukuh bangsa Indinesia dengan penggunaan bahasa Indonesia

Dikarenakan bahas Indonesiamerupakan bahasa persatuan yang dapat mempererat kesatuan dan persatuan. Dengan lebih baik menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa gaul.

Dengan cara membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar seperti di ruang kelas (formal) atau di media sosial.

2. Menanamkan kesadaran untuk lebih mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia sebaga bahasa nasional daripada bahasa gaul

Penyadaran ini dapat dilakukan dan diupayakan dengan bantuan orang tua di rumah agar senantiasa memberikan pengawasan kepada anak-anaknya terutama memperhatikan si anak ketika membaca atau menyaksikan suatu informasi di media sosial.

3. Butuh terdapatnya aks nyata terhadap eksistensi bahasa Indonesia

Peran para orang tua, guru, dan pemerintah sangat diharapkan untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan kalangan remaja terhadap bahasa Indonesia. Sehingga, penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar pada saat ini maupun masa depan dapat meningkat.

Menurut saya, pengawasan dan edukasi secara menyeluruh terkait pentingnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat perlu dilakukan secara masif.

Bukan hanya demikian, sebagai orang tua, guru, praktisi pendidikan, ahli bahasa, hingga pemerintah memiliki tujuan utama  yang sama yakni terus menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa identitas bangsa Indonesia yang utama yang digunakan dalam kehidupan bemasyarakat khususnya di SMP Negeri 4 Samarinda. 

Mari senantiasa kita terus bersama-sama melaksanakan semboyan bahasa yakni ”Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing”

kantorbahasamaluku.kemdikbud.go.id
kantorbahasamaluku.kemdikbud.go.id

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun