Cara ini mungkin cukup efektif digunakan dalam mendukung penggunaan buku saku. Buku saku dapat kita gunakan untuk mencatat kata-kata kunci yang terdapat dalam suatu penjelasan materi. Misalnya ketika kita ingin mencatat kata kunci dar suatu pernyataan “Apriori merupakan suatu aktivitas berpraanggapan terhadap suatu permasalahan sebelum mengadakan suatu penelitian, penyelidikan, pengamatan, dan lain sebagainya.” Dengan mencatat kata kunci, kita hanya mencatat “Apriori = Berpraanggapan”
- Membuat Mini Peta Konsep
Cara berikut ini mungkin dapat dilakukan oleh siapapun dengan catatan ia memiliki kebiasaan atau terbiasa dalam membaca suatu referensi. Semakin banyak seseorang membaca maka akan memudahkan ia dalam menalarkan suatu konsep pembelajaran dengan bahasan yang lebih sederhana serta mudah dipahami. Semakin mudah dipahami dan sederhana, maka ia juga akan mampu membuat sajian mini peta konsep yang sewaktu-sewaktu dapat digunakan kembali dalam proses pembelajaran. Misalnya pada contoh berkut ini.
Nah itulah beberapa cara yang dapat digunakan guna lebih memaksimalkan buku saku dalam membantu proses pemahaman suatu materi pembelajaran yang bisa digunakan oleh mahasiswa maupun siswa di ruang kelas. Cara-cara di atas dapat berhasil diterapkan dengan catatan kita harus senantiasa gemar membaca dan terus belajar, agar semakin banyak belajar kita akan semakin kuan dalam mengoptimalisasikan kemampuan berpikir sehingga konsep-konsep yang dihasilkan dapat sesuai dengan materi yang telah diajarkan oleh pengajar.
Sekian dari saya, jika ada kekeliruan dalam penulisan dan kekurangan dalam penyajian saya mohon maaf dan saya ucapkan terima kasih.. selamat mencoba.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H