Saat pertema bertemu, aku langsung mengukir namamu dalam hatiku.
Bersenda gurau, mengumbar janji bah seorang pangeran.
Setiap malam engkau bagaikan hitungan domba-domba,
pengantar tidur malamku
Seakan tidak menginginkan ada hari esok,
yang ada sekarang dan sekarang.
Namun....
Kebosanan itu muncul perlahan- lahan,
diikuti sifatmu yang mulai menjauh.
Aku terjebak dengan fatamorgana yang ada.
Mencoba lari mencari kepastian,
lari... lari... lari..
Moluccas, Java, Borneo, Celebes,
semakin jauh berlari.
Pendirianku mulai goyah, hatiku mulai kacau.
Tak tahu harus berbuat apa.
Apakah tali, pisau atau racun.
Disetiap detik aku hanya berharap
Saat tersadar nanti , aku bisa berada disisimu.
Celebes, for someone 2015
-Bang Manto-