Terakhir kali aku mendapat kabar Amber menembak mati suaminya kerna suaminya mendua hati, beselingkuh. Amber  tidak dinyatakan bersalah kerna mengalami goncangan depresi berat, dan dirawat di sebuah rumah sakit khusus ini. Sampai ku temui dia di sini tanpa sengaja.
Dan malam ini aku mempersiapkan diri untuk memakai seragam perawat rumah sakit sebagai kamuflase.
Tepat jam duabelas, aku berhasil membawa Amber menggunakan brangkar keluar rumah sakit besi itu.
Kemana? Aku bertanya saat gelap di perjalanan.
Kuburan! Jawab Amber beku.
Aku memacu kendaraanku menuju kuburan, menerabas masuk ke dalam dan berhenti di sisi makam suami Amber.
Dia sahabatku, Amber! Apa yang akan kau lakukan? Jelasku.
Tiba-tiba Amber mengeluarkan senjata tangan rakitan dari balik mantelnya dan mengarahklannya tepat ke hidungku.
Hei! Apa ini Amber? Aku terkejut.
Kau tak bisa menjaga istrimu, Boi! Amber menarik pelatuk gun itu dan. Dor!
Senjata itu menyalak, dan segera aku merasakan ketidakseimbangan.
Darimana kau mengetahuinya Amber...? Aku tak melanjutkan lidahku yang kaku, kerna aku harus rubuh ke tanah.