Saat saya bersikeras menyentuhnya, batang dan durinya semakin rapat melindungi sang bunga, sehingga saya kehabisan space untuk menggapainya, bahkan tangan saya terluka darah, saat duri-durinya menyayat kulit saya.
Akhirnya saya cuma bisatermangu, saya bisikkan kepada pohon mawar cantik, bahwa apapun, saya demikian mencintainya.
Tetapi pohon mawar tak menggubris, dia telah berpaling kepada bunga mawarnya saat bunga merekah indah. Pohon mawar itu meninggalkan diri saya yang masih mencintainya setelah memiliki bunga mekarnya.
Saya begitu merasa hancur dua kali, pertama dicuekin sama portal beyon dan sekarang bakal dighosting sama pohon mawar cantik.
Akhirnya saya hanya bisa menatap dan tak percaya bahwa pohon mawar ini telah menghianati saya.
Namun diam-diam saya masih memiliki rasa kasih sayang dari pohon indah ini meskipun hanya sisa-sisa cinta belaka, yaitu duri-duri mawarnya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H