Bianka ternganga dan berlari memeluk Kadal Sifon. Blink Anjing menjilatinya dan Kucing Ink menempelkan bulunya, sementara Beo Green memijat-mijat ekor Sifon.
Keempat sahabat Sifon berputar-putar suka ria, sedang Sifon kembali hilang amarah dan dia sudah  kembali ujud ke setelan pabrik, yaitu menjadi kadal yang lemah, lembut dan penakut.
Tapi Blink Gugug berbicara, jika dia sebenarnya lebih berani tadinya jika dia tidak bingung, dan Ink Cat mengerang  keras seperti kucing kawin.Â
Aku juga dua kali lebih berani dari Kadal itu jika aku tidak kedinginan! Tegasnya gagah.
Haha.. aku tiga kali lebih berani lagi jika angin dingin tak menghalangi sayapku! Teriak Beo Green.
Yak! Kami bertiga memang lebih berani dari kamu, Kadal Sifon! Teriak mereka seperti pahlawan.
Kadal Sifon memandang kawan-kawannya.
Aku setuju kawan-kawan. Bahwa semua orang memang lebih berani dari saya! Katanya sembari menunduk takut.
Lalu mereka pulang kembali ke kamar Bianka dan menjalani hidup sehari-hari sebagaimana biasanya.
Bianka seorang gadis mungil beserta tiga sahabat-sahabatnya yang pemberani, yaitu Blink the Dog yang mengaum seperti macan, Ink si kucing yang mencakar seperti singa dan burung Green yang berkeok seperti elang.
Sementara Sifon si Kadal pengecut masih kerap menangis meminta kandang kardusnya aman, dan tidak diganggu oleh teman-temannya itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H