Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cuaca Jelek Nenek

6 Juli 2023   14:52 Diperbarui: 6 Juli 2023   20:20 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar pixabay.com

Mengibas garis hujan, saya turun melompati bike, mata saya mencari titik gadis semalam berdiri, namun saya tak melihatnya. Saya pun bergerak mengambil teras toko dan menunggu. 

Saya mengambil tempat sela diantara beberapa pemuda yang berdiri sejajar, kelihatannya mereka menunggu sama seperti diri saya sendiri.

Cukup lama saya menanti gadis itu, sementara pemuda lain juga tampak serupa, berdiri mematung menghadap hujan yang berkabut.

Cuaca jelek! Saya membuka cakap. Pemuda berjajar mengangguk sepakat. Ya cuaca sangat jelek! Sahut beberapa.

Cukup lama kami berdiri hingga jalanan sepi dan menyisakan air menggenang, beberapa pemuda sederet mulai bersiap meninggalkan tempat, ketika seorang nenek terbungkuk berjalan menuju kami.

Sang nenek memeluk beberapa payung di lingkar kedua tangannya, tampak tergopoh dan basah, saya berusaha menyongsong buat menolongnya tapi dia menggeleng.

Tepat di depan kami, nenek berhenti.
Bukankah kalian menunggu payung kalian? Nenek bertanya tanpa menanti jawab. Lengannya lalu bergerak membagikan payung satu per satu ke pada kami.

Saya mendapat antrian terkahir.
Ini payungmu bukan? Tanyanya kepada saya. Saya terpaku dan menyambutnya.

Tetapi gadis itu? Tanya saya gagap. Nenek menatap saya.
Cuaca sedang begitu jelek! Kata nenek sambil berlalu tanpa menanggapi.

Saya menatap nenek itu melangkah meninggalkan kami, di pedestri toko dengan payung masing-masing.

Saya sendiri masih mengamati nenek itu menjauh, dia memakai sweater biru langit dengan dasar roknya basah terguyur hujan sementara di alas kakinya memakai sepatu basket biru yang basah, serupa dengan outfit gadis semalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun