Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan Dingin di Kafe

27 Juni 2023   20:54 Diperbarui: 27 Juni 2023   21:02 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu bagus! Katanya.
Maksudmu?
Anda sudah merasakan sedikit dingin!
Ya, kini saya merasakan lebih dingin! Jawab saya

Lalu perempuan itu berdiri dan meletakkan dua lembar ratusan di mejanya, sesaat dia memandang saya lalu melangkah keluar.
Sayang saya tak memiliki waktu untuk mengenalnya, kerna dia begitu ringkas. 

Dia hanya menyisakan sisa wajah, bahwa perempuan itu begitu alien, tapi memori saya serasa pernah membersitnya, namun kepala saya tak juga menemukannya.
Saya hanya menatap dia berlalu dengan punggungnya yang dibungkus baju dinginnya yang tebal.

Ketika saya mulai mereguk kopi, saya baru menyadari bahwa hawa terasa lebih hangat, saya pikir udara ruang telah kembali seperti semula, tidak sedingin saat wanita itu ada.

Tak lama saya melihat pramukafe mendekat dan dia membereskan perangkat hidangan di meja perempuan itu.

Apakah tuan mengenalnya? Tanya pramukuliner itu.
Ah, tidak. Saya tidak mengenalnya! Saya sedikit herman.
Maaf, saya lihat dia berbicara dengan tuan dan saya pikir tuan mengenalnya!

Tidak, tidak. Kenapa?
Saya masih mengingatnya tuan, setiap tahun nona itu datang kesini dengan pesanan yang sama, yaitu kopi terpanas!

Ah, menarik! Apakah kira-kira esok dia masih ke sini?
Saya pikir begitu, kerna biasanya dia menghabiskan beberapa hari singgah di sini!

Oke, terimakasih! Tutup saya.
Baik tuan!

Sesaat pelayan itu berbalik saya pun menggapainya.
Hei waitress! Apakah tadi kau merasakan lebih dingin? Tanya saya kurius.
Ah! Tuan merasakannya juga, sekarang pun saya masih menggigil Jawab pramu membuat saya termangu.

Saya mencoba lagi mengingat silam tentang perempuan di kepala tapi nihil, lalu saya beranjak pergi melepaskan kafe malam dan saya berniat untuk kembali esok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun