Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Akankah Lelaki Inter Memudarkan City yang Flamboyan?

9 Juni 2023   14:47 Diperbarui: 10 Juni 2023   20:10 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inter Milan. REUTERS/Claudia Greco. Sumber: tempo.co

Setelah mengambil Coppa Italia, inilah level tertinggi tentang para lelaki Black and Blues di musim yang fenomenal bagi raksasa Italia tersebut, siap menapak Final Liga Champions UEFA membenturkan The One and Only, super Manchester City.

I Nerazzurri yang  kini telah berkembang di tangan Simone Inzaghi perihal permainan ringkas, derivat dari identitas Antonio Conte.
Inter Milan yang akan bertarung pada dua lelaki depan Lautaro Martinez yang berperan sebagi anti-forward, back to back dengan penyerang murni Edin Dzeko.

Menganut 3-5-2, Inter memainkan pertahanan mereka yang terdalam tanpa takut siapapun penyerang dari oposannya , mereka bermain fleksibel menyesuaikan diri dengan pergerakan lawan dengan prinsip dua depan dan tiga belakang.

Saat serangan lawan dari sayap, Inter memainkan rantai miring dua gelandang Mkhitaryan dan Barella dengan puncak gelombang pada gelandang bertahan Hakan Calhanoglu di tengah, yang siap menyaring striker lawan.
Sementara dalam kasus fast break, bakat serang Henrikh Mkhitaryan akan menemukan waktu tepatnya di tangan Calhanoglu untuk melesat meledakkan Lautaro.

Memakai 2 wing back, Federico Dimarco yang pintar dan Denzel Dumfries yang dinamis, menambah 5 rantai belakang yang berjarak lekat sehingga sukar dipenetrasi.
Adapun tiga center back, Bastoni, Acerbi dan Darmian, memiliki signaturenya sendiri-sendiri selain keteguhan mereka sebagai bek tengah. 

Bastoni dengan penguasaan bola terbaik yang tiba-tiba bisa menjelma menjadi striker, Acerbi di tengah adalah gabungan dari pemimpin, sweeper dan positioner handal, sementara Darmian terlanjur kondang dengan duel 1v1 dan moblitasnya.

Terakhir di gawang, berdiri Andre Onana bekas penjaga Ajax ini lihai dalam passing yang sangat menyerang dari titik awal build up.

Prinsip fleksibel defensif yang konsisten ini yang mengantar Inter mengalahkan suadara rumahnya AC Milan dengan clean sheet 3-0 pada final Coppa.

Beberapa terjadi, ketika Inter dalam transisi atau keluar posisi, dan momen ini dimanfaat lawan dengan passing atau pergerakan cepat lawan untuk menusuk tajam, lewat celah terbuka dan menarik attemp ke gawang, tetapi itu sangat jarang lawan bisa menangkap momen begini dari Inter.

Apakah Jack Grealish, Ryad Mahrez atau Bernardo Silva bisa menarik momen ini guna membuat lubang yang membuat luka I Nerazurri?
Tapi nyatanya, Inter akan baik-baik saja dengan membiarkan lawan mereka menguasai bola bahkan hingga di bagian belakang lapangan mereka.

Inter Milan. REUTERS/Claudia Greco. Sumber: tempo.co
Inter Milan. REUTERS/Claudia Greco. Sumber: tempo.co

Jika City membikin superposisi, maka ada bahaya yang mengintai jika bola bisa direbound. Dalam hal ini Inter berkembang pesat, dari serangkaian serangan balik, dia bahkan bisa membelokkan fast break ke arah bercabang untuk menetapkan arah bola ke gawang lawan.

Mobilitas pertahanan warisan, Conte-esque, adalah surat berharga buat Inzaghi sesuai dengan pahamnya memperkuat pendekatan pertahanan hingga kini.

Terlepas dari mobilitas pertahanan, mobilitas utama pemain di posisi bek sayap dan lini tengah, adalah alunan playmaker Calhanoglu dengan ganti-ganti posisi, yaitu sebagai pemegang lisensi nomor punggung 6, gelandang bertahan, dan sebagai pemegang lisensi 9 palsu second liner. Serangan balik melalui sayap menjadi berganda dalam kecerdasan eks nomor 10 Turki ini, untuk menemukan sudut crossing yang tepat dari sayap.

Dalam menyerang asli, Inzaghi seneng banget dengan menumpuk pemain di depan secara sekuens. Bek tengah luar biasanya Bastoni, akan mendirect ke penyerang yang agak turun, lalu penyerang akan membawa bola ke depan bergabung dengan gelandang tengah dan winger, untuk meciptakan masalah rumit tumpang tindih di pertahanan lawan, karena ini memudahkan pengalihan perhatian lawan.

Tidak seperti tim Pep Guardiola, di mana pemain terus-menerus menyesuaikan posisi rekan satu tim mereka. Inzaghi memiliki satu jangkar serang yang ada di bek tengah kiri dan kanan, permainan posisinya berjalan setelah operannya ke penyerang. Atau termashur dengan nama Ball playing center half.

Lalu apakah benturan final Inter vs City yang sesungguhnya? Bukan fleksibel defensif Inzaghi kontra segitiga possession-positioning-pressing Guardiola yang membosankan. Tetapi tak lain tak bukan adalah perang para gelandangan!

Inter memainkan 2 gelandang, yaitu Mkhitaryan dan Barella plus separuh gelandang Calhanoglu, sementara City memainkan 2 gelandang De Bruyne dan Gundogan, ditambah setengah gelandang Rodri dan setengah gelandang Stones. 

Tapi Inter memiliki bek tengah luar Bastoni yang lebih progresif dengan penguasaan bola 1v1 ketimbang Nathan Ake/Akanji bek tengah luar City. Sehingga tekanan berat ke jantung pertahanan The Citizens bisa merepotkan punggung Guardiola.

Disamping Inter punya 2 winger yang akurat, yaitu Dumfries toe-to-toe dengan Dimarco yang kerap mengagetkan pertahanan lawan dengan hal yang tidak terduga, membuat semakin rumit kotak penalti City dalam cecaran 6 pemain Inter.

Bukan perkara mudah bagi The Citizens untuk bisa menjatuhkan pasukan Black and Blues dalam evolusi Guardiola yang lambat, setelah AC Milan dan Benfica baru saja merasakan kengerian yang tidak pernah mereka duga sebelumnya dari  adik Fillipo ini.

Dan saat ini Inter Milan kembali menjalani musim yang luar biasa di bawah Simone Inzaghi, sekarang mereka berada di Final Liga Champion. Jika mereka memenangkannya, musim ini akan memperkuat Simone Inzaghi sebagai ahli taktik yang brilian untuk melupakan permainan kekuasaan bola Manchester City yang mulai membosankan.

Lalu para lelaki I Nerazurri akan memudarkan orang-orang kota yang flamboyan di puncaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun