Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Akankah Lelaki Inter Memudarkan City yang Flamboyan?

9 Juni 2023   14:47 Diperbarui: 10 Juni 2023   20:10 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inter Milan. REUTERS/Claudia Greco. Sumber: tempo.co

Inter Milan. REUTERS/Claudia Greco. Sumber: tempo.co
Inter Milan. REUTERS/Claudia Greco. Sumber: tempo.co

Jika City membikin superposisi, maka ada bahaya yang mengintai jika bola bisa direbound. Dalam hal ini Inter berkembang pesat, dari serangkaian serangan balik, dia bahkan bisa membelokkan fast break ke arah bercabang untuk menetapkan arah bola ke gawang lawan.

Mobilitas pertahanan warisan, Conte-esque, adalah surat berharga buat Inzaghi sesuai dengan pahamnya memperkuat pendekatan pertahanan hingga kini.

Terlepas dari mobilitas pertahanan, mobilitas utama pemain di posisi bek sayap dan lini tengah, adalah alunan playmaker Calhanoglu dengan ganti-ganti posisi, yaitu sebagai pemegang lisensi nomor punggung 6, gelandang bertahan, dan sebagai pemegang lisensi 9 palsu second liner. Serangan balik melalui sayap menjadi berganda dalam kecerdasan eks nomor 10 Turki ini, untuk menemukan sudut crossing yang tepat dari sayap.

Dalam menyerang asli, Inzaghi seneng banget dengan menumpuk pemain di depan secara sekuens. Bek tengah luar biasanya Bastoni, akan mendirect ke penyerang yang agak turun, lalu penyerang akan membawa bola ke depan bergabung dengan gelandang tengah dan winger, untuk meciptakan masalah rumit tumpang tindih di pertahanan lawan, karena ini memudahkan pengalihan perhatian lawan.

Tidak seperti tim Pep Guardiola, di mana pemain terus-menerus menyesuaikan posisi rekan satu tim mereka. Inzaghi memiliki satu jangkar serang yang ada di bek tengah kiri dan kanan, permainan posisinya berjalan setelah operannya ke penyerang. Atau termashur dengan nama Ball playing center half.

Lalu apakah benturan final Inter vs City yang sesungguhnya? Bukan fleksibel defensif Inzaghi kontra segitiga possession-positioning-pressing Guardiola yang membosankan. Tetapi tak lain tak bukan adalah perang para gelandangan!

Inter memainkan 2 gelandang, yaitu Mkhitaryan dan Barella plus separuh gelandang Calhanoglu, sementara City memainkan 2 gelandang De Bruyne dan Gundogan, ditambah setengah gelandang Rodri dan setengah gelandang Stones. 

Tapi Inter memiliki bek tengah luar Bastoni yang lebih progresif dengan penguasaan bola 1v1 ketimbang Nathan Ake/Akanji bek tengah luar City. Sehingga tekanan berat ke jantung pertahanan The Citizens bisa merepotkan punggung Guardiola.

Disamping Inter punya 2 winger yang akurat, yaitu Dumfries toe-to-toe dengan Dimarco yang kerap mengagetkan pertahanan lawan dengan hal yang tidak terduga, membuat semakin rumit kotak penalti City dalam cecaran 6 pemain Inter.

Bukan perkara mudah bagi The Citizens untuk bisa menjatuhkan pasukan Black and Blues dalam evolusi Guardiola yang lambat, setelah AC Milan dan Benfica baru saja merasakan kengerian yang tidak pernah mereka duga sebelumnya dari  adik Fillipo ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun