Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ciuman

30 Mei 2023   14:29 Diperbarui: 30 Mei 2023   14:41 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inka menggapai kamar tidurnya dan membanting tubuhnya ke ranjang, mata indahnya menatap plafon. Inka masih membayangkan momen dengan David.

Dia telah mencintaiku dan dia telah mencium bibirku! Inka berpikir resah.
Namun kenapa hatinya tak bergetar?  Dan seterusnya Inka hanya ingin terlelap ke malam tanpa mimpi, tak lebih.

Pagi jam 6, Inka berangkat ke kantornya dan tiba pukul tujuh. Dia selalu datang lebih awal untuk mempersiapkan segala paper sepanjang jam kerjanya.  Di ruang sebelah, Joko rekan kerjanya sudah lebih dahulu datang tampak tekun di mejanya.

Joko selalu tiba pertama, pemuda rajin, kaca mata, culun dan dia sedikit gugup. Sebenarnya dia tampan tetapi dia terlalu shy. Inka melirik ke ruang Joko.

Hai Joko! Sapanya.
Eh.. selamat pagi Inka! Joko mencuri pandang. Ini bagai ritual pagi joko untuk mencuri secercah paras cantik Inka di saban pagi. Hanya itu, meskipun sudah silam hatinya suka banged pada perempuan Inka, namun Joko tau diri.

Inka mendekatinya dengan secangkir teh di tangan, sementara Joko membuang matanya ke lantai, hatinya berdegup.
Tea? Tawar Inka mepet meja.
Eh.. tidak..eh..Joko gugup, tanpa sadar lengannya bergeser dan menjatuhkan pulpen dari mejanya.

Ah.. Joko membuka kacamata tebalnya, membungkuk untuk mencari pen jatuh, tapi tangan satunya juga bergoyang dan menjatuhkan pula kacamatanya ke lantai. Lelaki ini begitu panik meraba-raba lantai.
Hei! Tenanglah Joko, ini aku Inka! Inka lembut menenangkan. Perempuan molek itu memungut pen dan kacamata di lantai.

Keduanya berdiri masih berdekatan, Inka mengambil tangan lelaki di depannya berniat memberikan kacamata minus. Tapi wajah keduanya terlalu dekat, Inka memandang pria di lekat wajahnya, dan betapa dia baru menyadari bahwa tanpa kaca di wajah, pria ini sangat tampan.

Tiba-tiba Inka berdegup, namun wajah keduanya terlanjur lekat, dan keduanya berciuman, dia serasa melayang. Saat dia melepas bibir merahnya, matanya masih tak lepas dari paras lelaki satu ini, Inka merasa amazing, Hati pria tak terduga  dihadapannya mendarat di kalbunya dengan tiba-tiba.

Maaf, saya.. Inka berbalik dan melangkah gesa ke ruangnya tanpa menyambung kata, meninggalkan Joko yang tampak beku.

Usai waktu office Inka berjalan mengendap melewati ruang Joko, dia menjadi salting dan ingin segera berlalu meskipun hatinya melawan. Sempat sudut matanya mengambil pria culun itu. Joko yang tau adanya gadis indah melewati ruangnya hanya membuang matanya ke lantai. Gemes banged! Kata hati Inka di parkiran kantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun