Dan seperti yang terlihat, hampir segala attempting ke gawang Madrid dilepas dari luar kotak penalti dengan tendangan panjang. Salah satunya adalah tendangan keriting De Bruyne dari luar garis 16 yang mematikan bentangan  teman seBelgianya kiper Thibaut Courtois.
Sering disinyalir bahwa identitas Man City yang mulia akan kepemilikan bola mulai bergoyang sejak kehadiran striker gahar Erling Braut Haaland, pelatih Pep begitu tergoda dari  semula Man City yang anti striker menjadi pro striker.Â
Gak perlu mikir rumit lagi tentang strategi kombinasi penyerangan dan penguasaan  bola yang major, melainkan sepak langsung ke depan Haaland segalanya beres. Tak lagi ada seni indah orang-orang kota memainkan dimensi aliran bola yang diakhiri gol oleh siapa saja pemain yang tidak terduga, siapa yang menjadi warga The City bisa mengukir gol. Itu seperti mozaik amazing dari seorang Joseph Guardiola.
Dan apakah kini di hadapan para perwira putih di Bernabeu yang hijau, sepak bola Manchester Raya telah usang dan menjadi sepak bola kebanyakan? Bisa jadi, karena masterpiece tidak selalu linier dengan juara, dan Manchester City berada di simpang jalan, terlebih keistimewaan mereka sudah tertelan oleh kemuliaan Real Madrid.
Pep & The City menemukan kebohongan ketika Manchester City memiliki 72 persen penguasaan bola tetapi Real Madrid yang terbiasa melewati badai dan mencetak gol lewat serangan balik yang brilian lewat Jose Vinicius Junior yang mulai mashur mengubur nama Haaland dan Mbappe.
Tidak banyak hasil dipanen selayaknya Man City bermain di lapangan rumput  lainnya dan tiba-tiba City terlihat compang-camping dan bingung di rumput Santiago, Haaland terhenyak, aliran penguasaan bola terhenti. Dan angka 1 dari De Bruyne dibuat mirip seperti Vinicius, hanya Vini sangat bertekstur Madrid sementara De Bruyne sangat Belgia tanpa warna City.
"Mereka memiliki pengalaman dan kualitas, tetapi sekarang kami akan pergi ke Manchester dan kami akan melihat apa yang dapat kami lakukan dengan lebih baik, semoga kami dapat belajar bertahan dan menyerang dengan lebih baik" Ujar Pep berkesan galau.
Sepertinya sepakbola City Pep, sedang menanti dua kesenyapan, kepemilikan bola yang usang dan striker Haaland menjadi striker kebanyakan yang bisa dibekukan keistimewaannya oleh pengawalan David Alaba dan pengawasan jendral Antonio Rudiger.
Dan babak kedua semi Manchester vs Real Madrid di Etihad minggu depan akan membuktikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H