Mister Shin Ty terlihat terlalu ambisius dengan formasi serang yang ganas tetapi menjadi kontra produktif, mengingat format lapangan tengah tetap saja terkunci oleh meratanya density pemain tengah dan belakang Irak yang sangat mobil dalam turning back and  go forward.Â
Kebugaran Timnas yang sudah tampak dari awal permainan sangat tidak menunjang dengan membooster perobahan baru multi penyerang ini. Pelatih Shin harus sabar dan kepala dingin mencari bolong-bolong garis pertahanan kesebelasan Irak dengan penetrasi atau pengurungan dengan kepemilikan bola.
Alhasil bukan peningkatan yang diperoleh, melainkan batere Tmnas semakin soak sehingga kita kebobolan lagi di menit akhir dan menangkap enol dari dua.
Sulit memang untuk mengejar kemenangan ke depan jika kondisi basic kebugaran Timnas untuk mengejar bola yang menggelinding lebih cepat daripada langkah pemain kita. Maaf, main bola bukan muda saja, tetapi juga setamina. Iya enggak sih?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H