Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di El Mardigal, Villarreal Bisa Menghapus Mimpi Liverpool

3 Mei 2022   15:08 Diperbarui: 3 Mei 2022   15:10 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Villarreal merayakan setelah perempat final Liga Champions UEFA. Sumber: www.tribunnews.com

Pada leg pertama semifinal Kampiun EUFA minggu lalu Villarreal tidak menawarkan apa-apa di lapangan Anfield, hanya 1 sepakan tepat sasaran yang selebihnya adalah pertahanan 8 atau 9 batu bata kuning tembok belakang. Sementara Liverpool, raksasa Merseyside menyerang tanpa henti dengan memulangkan kapal selam 2 kosong ke tanah mereka rumput Ceramica.

Kini pelatih Yellow Submarine Unai Emery berusaha menegakkan benang kembali seperti yang dilakukan kepada Juventus dan Bayern di tanah mereka. Misi ini adalah mission impossible, karena menghitung keunggulan 2 digit adalah sebuah matematika rusak untuk menghempaskan Tim Klopp yang sedang di atas api merah. 

Kapal selam mesti menyelam lebih dalam sekaligus ngegas pol, dan itu memang berat kawan, melaju di kedalaman ekstrim untuk mengaburkan dua pilar belakang Livs, van Dijk dan Konate

Penyerang Villarreal asal Netherland Arnaut Danjuma mesti bergerak nyaman tanpa terbebani sebagai pengumpan, pak Unai mesti memadukan dengan winger Chukwuese yang diam-diam selalu menakutkan pertahanan tim-tim besar. 

Tim Pak Unai di belakang juga adalah orang-orang kalem yang susah dilewati oleh jingkatan Salah-Mane kecuali bola-bola kebetulan dan pemanfaatan kenisbian offside yang menjemukan. 

Dari refleksi tanding kemarin, hanya itu yang bisa dilakukan oleh Tim Klopp mengumpan untung-untungan dan menyerobot garis offside yang notabene pekerjaan serangan spekulatif. Villarreal sendiri tidak memainkan pertahanan batu ala grendel cattenaccio, pertahanan delapan dari 4-4-2 Villarreal adalah pertahanan penuh perhitungan, mengalir tenang seperti kapal selam. 

Villarreal hanya perlu menambahkan tautan 4 tengah mereka lebih berani meninggalkan 4 belakang untuk menciptakan keunggulan jumlah dengan 6v5 di separuh pitch zone Liverpool. 

Mengingat Liverpool sejatinya mengalami krisis gelandang bertahan semenjak Fabinho cedera dan anjlok performancenya, subtitusi oleh Rhys William atau Joe Gomes tidak lantas membuat tengah belakang The Reds stabil, kenyataannya mereka sering goyah saat mempertahankan serangan saat melewati garis tepat di depan 4 bek mereka. 

Unai Umery mesti jeli memanfaatkan waktu reorganisasi Liverpool yang kerap memunculkan banyak lubang terutama di tengah. kelambanan bek kokoh Virgil van Dijk dan duetnya Joel matip atau Konate, memang sedikit pincang. Beberapa kali mereka melakukan latest down, yaitu menjatuhkan lawan saat ketinggalan langkah.

Terus terang Liverpool tidak hebat di separuh lapangan belakang mereka, tetapi Liverpool terkenal dengan serangan matriks 4, yaitu 2 wingers (Salah-Mane) dan 2 fullbacks (Trent Alex dan Robertson) yang dihitung secara matematis oleh Jurgen Klopp.

Dikombinasikan oleh 2 gelandang Henderson dan Thiago maka rumus Klopp itu klop, memang Liverpool menjadi berbahaya dan mudah mencetak score, bahkan berturut-turut jika sesuai matematikanya.

Namun di leg ke 1 minggu lalu, Villarreal berhasil membuat hitungan Liverpool tidak berjalan terutama di babak 1, dengan pertahanan yang antisipatif Villarreal masih konsisten. Jadilah Klopp melancarkan jurus spekulasi offside dan umpan keberuntungan. 

Seperti diketahui, Jurgen Klopp memang spesialis pelatih pertandingan di babak 2, makanya Pak Unai mesti mencermati dan cepat membaca perubahan taktik Klopp untuk meredamnya. Mengalahkan Liverpool memang berat apalagi dengan defisit 2, tetapi bukan tidak mungkin. 

Villarreal bisa mengikuti kemana gerak ombak Liverpool dari bawah laut seperti kapal selam untuk menghalangi setiap gerakan kunci 4 Liverpool. Mengangkat tinggi barisan pertahanan Villarreal bisa digunakan untuk menangkap offside Mane atau Salah, akan bisa membuyarkan metoda serangan Liverpool.

Unai Umery harus lebih berpikir mendahului daripada Jurgen Klopp di babak ke 1, karena kebiasaan Klopp litu dia lebih banyak berpikir di babak ke 2. Dan ingat ya, selama ini Liverpool tidak pernah memiliki playmaker seperti tim big six yang lain, juga Livs memiliki bek yang lamban, harusnya ini bisa dipikirkan oleh The Submariners untuk lebih berani head to head dalam perebutan bola untuk merusak pola permainan The reds.

Dan kayaknya Mesin Kapal Selam Kuning sudah mulai dihangatkan, berbaris dengan formasi 4-4-2, tidak akan ada terlalu pragmatis lagi kali ini, 2 fullbacks Juan Foyth dan Pervis Estupinan sudah seharusnya menyerang lebih dari biasanya sebagai overlap Chukwueze dan Danjuma untuk menandai kekosongan byside Liverpool yang di tinggalkan 2 bek sayap mereka Trent dan Robertson.

Tidak ada kunci lain selain permainan excelence kata Unai Umery, dia akan melakukan berbagai hal untuk membalikkan defisit 2 goal mereka di El Madrigal. Dan Kapal Selam Kuning memiliki kemampuan untuk melakukan pertarungan yang kuat dan membuat segalanya menjadi sulit bagi Liverpool di Estadio de la Ceramica.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun