Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apakah Arsenal Akan Menjadi Team yang Besar?

14 Maret 2022   21:28 Diperbarui: 14 Maret 2022   21:36 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber detik.com (Foto: Getty Images/Julian Finney)

Sayang beberapa kali tusukan  Harvey Barnes dari umpan Dewsbury-Hall ditahan oleh kiper Arsenal Ramsdale. Yang spektakuler adalah ketika sundulan Barnes dari jarak dekat yang sudah 100% pasti goal, masih bisa ditangkis oleh tangan kiri kiper Ramsdale. Hebat kali kiper Arsenal ini! 

Namun sejatinya, Leicester telah menunjukkan bermain football secara lembut dan mengerikan bagai sekawanan serigala. Ini yang menghantarkan mereka juara premier league 2016 yang saat itu dilatih Don Ranieri dan semenjak itu urat Leicester sebagai elite EPL mulai menjelma.

Hal ini terlihat, meskipun sedikit ketiduran semalam, saya melihat mantra Leicester yang diemban  gelandang James Maddison mampu membawa pengaruh kerja cerdik merebut kendali lapangan yang dikuasai Arsenal. Artinya Leicester bisa dengan mudah meremote kendali dari pressure keras Arsenal tanpa disadari oleh lawannya itu. Ini bahayanya Leicester.

Tidak ada risau Brendan akan kekalahan 0-2 Leicester, karena ini adalah kekalahan bola mati dan scrimmage yang dimanfaatkan oleh Arsenal, seperti goal pertama dari sepak sudut Martinelli yang disundul oleh Partey, itu satu goal mudah, juga goal kedua hasil penalti Lacazette adalah goal peruntungan setelah melihat adegan VAR maju-mundur yang makan waktu.

Saya sendiri lebih prefer untuk Leicester City yang rendah hati tapi memiliki  mesin yang menyeluruh sebagai pasukan yang gampang naik kelas dibandingkan kesebelasan Arsenal yang hanya memiliki dua mesin yaitu Saka dan Martinelli.

Ini tercermin dari curhat Mikel Arteta sekelarnya laga tersebut, ketika dia menatap kedepan akan laga Arsenal diambang waktu mendekat ini, yaitu menghadapi Liverpool dan selanjutnya Aston Villa.

"Ini level yang berbeda", kata Arteta. "Kami harus membawa permainan kami ke standar yang baru", lanjutnya.  Sepertinya ada kemasjgulan bahwa kelas Arsenal demikian rawan untuk secara permanen bahkan menggeser sekalipun Manchester United di peringkat 4.

Ini adalah lapangan atas yang sesungguhnya, dan apakah Arsenal bisa mencapainya bersama Mikel Arteta? Saya pikir tidak! Bersenang-senang dalam permainan sepakbola katanya adalah tradisi Arsenal menikmati kegembiraan akan arti sepak bola sebagai ekspresi diri mereka sendiri. Itulah kekuatan Arsenal yang sekaligus juga kelemahannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun