Nampaknya wing back Asnawi dan Edo akan terpaksa banyak ngendon di belakang, nggak apa, sambil menanti waktunya counter attack.Â
Kedua sayap depan, Yudo dan Irfan Jaya, akan menjadi orang yang paling bertanggung jawab untuk  mengisolasi dua wing back Vietnam dan memutus overlaping dengan dua gelandang tengah mereka. Saya pikir Yudo dan Irfan adalah pemilik postur yang rigid tapi mobile, untuk bisa menghadang lini sayap Vietnam yang di mulai dari atas.Â
Vietnam bukan tanpa kelemahan, format 3 bek Vietnam sering tidak siap untuk serangan balik, coverage yang lebar untuk 3 bek, sering menjadikan bolong di ruas kiri atau kanan mereka, apalagi gelandang mereka beberapa kali terlambat . Hal ini tampak saat pertandingan melawan Malaysia, sayang tidak menjadi gol. Jika Malaysia bisa mengkonversi kelemahan ini menjadi gol, maka skor 3-2 atau bahkan 3-3, pantaslah sebagai hasil akhir.
Menurut saya, striker Dedik Setiawan lebih pakem dalam mengambil bola-bola umpan terobosan atau lambung jauh. Striker Ezra Walian, bisa di bench dan bersiap-siap menjadi supersub bomber.
Bukan mustahil Timnas bisa mengimbangi tim bintang emas Vietnam di laga Rabu lusa nanti, nggak usah mikirin kali ini Indonesia bisa juara, karena jargon ini sejak dulu juga begitu. Yang penting main aja dengan sistem dengan disiplin, misal 4-3-3, ya bermain dengan itu saja, jangan mengubah-ubah sendiri di lapangan, karena tim yang dihadapi ini harus diakui lebih advance.
Namun ini mungkin hanya hayalan atau utopia saya saja. Karena Timnas Indonesia itu kadang seperti cuaca, kadang panas, kadang mendung, kadang bisa saja turun hujan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H