Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Burung-burung Hujan

17 September 2021   23:59 Diperbarui: 18 September 2021   00:08 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iya Le! Mereka bersedih karena remah-remah itu begitu kikir, sementara hujan yang lembut begitu melimpah dan murah hati untuk dipilih! Kata bapak hampir tak terdengar. Saya mendiamkannya tanpa menjawab karena tak mengerti akan apa yang bapak ucapkan.

***
Keesokan pagi di meja sarapan saya kembali melihat bapak mematung memandang hujan di jendela, kali ini kopi masih tersisa setengah dan roti yang remah-remah ada di piringnya. 

Saya lalu melihat bapak memakan remah-remah itu dengan cepat sampai bersih seperti seekor burung, sementara dari jendela hujan tampak terus melimpah dan murah hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun