Boleh saya duduk menemani anda? Saya menawarkan diri seperti 'gentleman'. Perempuan indah itu menyibakkan rambut panjangnya, sekilas mata sejuknya menatap saya. Bibir delimanya bersungging pesona.
Mmmm..boleh, silakan! Turturnya lembut.
Saya Kevin! Saya mengulurkan tangan dan perempuan itu mengambilnya.
Sarah!
Maaf tanpa bermaksud tidak sopan. Sedari tadi saya memperhatikan nona dengan lelaki itu tampak mesra dan serasi. Saya membuka dialog.
Ah! Saya juga tahu bahwa anda memperhatikan saya. Balasnya sedikit menggoda.
Maaf.. ehh... apakah dia kekasih anda? Tanya saya gagah berani.
Ah! Iya, dia Joni, betul dia pacar saya. Balasnya renyah.
Selanjutnya kami pun terlibat pembicaraan tentang segala hal dari cuaca sampai sastra, hingga berakhir kepada soal yang menjadi ranah yang lebih serius.
Sebenarnya ini sedikit kurang ajar. Tapi saya tak bisa menahannya... Ungkap saya bertampang ragu-ragu.
Kenapa? Terlihat dahinya berkerut yang semakin menambah keayuannya.