Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Saatnya Kevin/Marcus Melepaskan Stempel Minions

30 Juli 2021   09:46 Diperbarui: 30 Juli 2021   20:37 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Herry Iman Pierngadi, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Sumber:superball.id

Dari yang terlihat sepintas pertandingan terakhir ini, kesalahan minions untuk memegang inisiatif ofensif sering tidak tercapai karena beberapa hal.

Intersepsi dari net Kevin tidak terjadi untuk mengakhiri reli, malah menjadi bola setengah yang membuat Chia dan Soi menghujani smash tiga perempat, yang sulit di defense. Penguasaan drive datar adalah bukan lagi milik individu tetapi kombinasi pasangan, ini yang lebih dimiliki Kevin ketimbang Marcus. Sementara, pasangan Malay, Chia and Soi, kayaknya telah melakukan banyak latihan drive untuk membunuh lawan, jadi seperti mereka memukul dengan mata merem.

Perobahan 2v1 dari Kevin/Marcus sering kalah cepat dari laju kok, sehingga tampak ruang kosong terutama di belakang kanan.

Smash Marcus sebagai baseliner kurang berdaya guna dari powernya, entah mungkin menggunakan handshake smash, sehingga Kevin di depan net tidak mendapat umpan untuk memutus bola. Perlu forehand smash yang lebih  applied dari Marcus, karena lawan seperti Chia/Soi menggunakan lebih banyak forehand sehingga smash menjadi keras.

Barangkali peran pelatih dalam badminton modern harus lebih 'scientific' ketimbang 'on situ'. Coach badminton bisa identik dengan coah di dalam sepakbola, bisa membuat skets-skets sederhana yang memudahkan pasukan yang berlaga melihat kelemahan dan keunggulan lawan. 

Skenario sederhana mematikan lawan dengan pukulan ketiga setelah pengembalian serve, mungkin sudah ketinggalan jaman. Antisipasi serve defense mungkin merupakan solusi yang lebih aman, sebagai kelanjutan metoda serang tersembunyi atau memanjangkan reli.

Evaluasi ke nuansa lebih baru untuk Kevin/Marcus bukan sebagai minions sudah mesti dilakukan karena ketatnya level metoda dari bulutangkis yang berlapangan sempit ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun