Manchester City memang terlatih seperti gladiator lapangan bukan gladiator cinta, lapangan bola seperti lapangan gladiator, di tangan City, bola mengelinding lebih cepat, berpindah lebih cepat. Serangan favorit Pep adalah dimulai dengan memanfaatkan kedua pinggir lapangan dengan back dan gelandang yang menjadi 'double wing'.
Melambungkan bola menipu ke tengah kotak penalti mepet ke tiang gawang, lalu menarik bola keluar untuk siap di eksekusi oleh Gabriel Jesus, bisa juga Silva, Gundogan  atau Raheem. Biasanya setelah scoring, dengan 'licik' pelatih Pep akan akan menarik pasukan ke belakang menanti reaksi lawan yang pasti lebih menyerang.Â
Dengan dua baris empat pemainnya, City akan mengisolasi kotak penalti dan musuh susah menyentuh area krusial ini. Lalu serangan balik digunakan untuk kembali mematikan lawan. Jika lawan mulai terlihat 'inferior' City akan merajalela dengan pilhan bola silang dan terobosan yang tak terduga. Pelatih Pep memang jago merubah-rubah kecepatan dan arah mesinnya di lapangan seperti mengendarai mobil. Dan saya sebagai penggemar Swansea City, kecewa dengan kerubuhannya di FA pekan ini.
"Yah, begitulah kehidupan seoarang penggemar sepakbola. Hampir tidak pernah bahagia". Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H