Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

"Reshuffle Ghostbusters"

25 Desember 2020   08:31 Diperbarui: 25 Desember 2020   08:39 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hanya bansos.  Barangkali yang menarik adalah majunya Sandi Uno masuk kedalam  jajaran 'supersub' ini, beberapa menyayangkan posisinya di pariwisata dan ekonomi kreatif bukan di kkp, ada pula yang setuju setuju saja. Barangkali kurang begitu penting dimanapun posisi Sandi dalam kabinet ini, karena dia seorang enterpreneur handal. Mungkin yang lebih penting adalah posisi Sandi diluar kabinet, yang sekarang menjadi kosong, menghapus legasi keindahan oposisi yang berkelas.  

Spekulasi masa depan 2024 bisa jadi salah satu pertimbangan. Atau bujuk rayu  Erick Thohir dan Lutfi untuk kembali menjadi 'tiga serangkai'memperkuat 'the dream team basketball' atau hanya sekedar menjadi "the rich outschool'? Marilah membiarkan waktu menjawabnya.
Perihal mentri agama Yaqut, barangkali tak perlu membahasnya, karena agama itu hubungan pribadi dengan Tuhan, religi, mengikat kembali  diri kepada Tuhan.

Mengenai mentri KKP, bapak Wahyu Trenggono, barangkali tidak lagi perlu di bandingkan dengan Bu Susi P sang mantan. Mungkin yang penting bahwa irisan kelautan harus mengikutkan badan  pengetahuan kompeten seperti LIPI, BPPT atau perguruan tinggi. 

Sehingga tidak menjadi sengketa data empirik dan perang kebijakan yang memicu pro kontra. Meski Bu Susi membekas di hati rakyat, pro-kontra yang di amplitudo media main ataupun medsos harus disingkirkan dari meja kerja yang baru.
Selamat bekerja "reshuffle ghostbusters", sampai jumpa di episode 'reshuffle' berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun