Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Temen Makan Temen

17 Maret 2019   01:39 Diperbarui: 17 Maret 2019   01:45 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Besok tak lagi kita ya?"

"Mmm.."

Dan akhirnya kami berpelukan teletubies untuk kemudian berpisah.

***

Satu minggu kelar bersama April, aku berusaha tegar melanjutkan hidupku. Rasa tak percaya tetap menghantui, ditengah sakitnya tiada restu orang tua April, yang semula remang ,seiring waktu berubah menjadi jelas, menjadi alasan satu satunya untuk kami berpisah. Aku toh, juga ogah menjadi malin kundang yang tidak menurut orang tua atau maratuwa.  Restu orang tua adalah utama, kata April, meskipun aku dan April sudah kasip umur untuk menikah, cukup matang meski belum bosok.

Melewati hari hari hangat tanpa April memang berat, namun dengan dukungan dari karib dekat, segala menjadi ringan walaupun ada sedikit ke purapuraan. Aku menjalani saja antara kenyataan dan khayalan, kongkou bareng teman gengs, hampir saban malam.

Hingga satu ketika ditempat ngopi biasanya, aku tak mendapati kawan nongkrong ku. Hanya meja kami yang sepi tak lajimnya. Dimana mereka? Kupesan kopi sepi dengan rasa aneh.

Kubertanya kepada coffeetender, apa dia melihat karib gerombolanku.

"Ah iya, mereka sudah pulang Pare" dia menjelaskan.

"Hah? Jam berapa ini?"

"Setengah dua belas, Pare"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun