Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kristal Keliru

11 Maret 2019   23:03 Diperbarui: 11 Maret 2019   23:20 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wo, wo, wow.."

"Gak bisa bosku!"

"Harus!"

"We, we, wew.."

"Jamin kalah lah!"

Tut..tut. tut.. ifon dipotong crek!

Endi berkeringat dikamar sejuknya, dia bergidik. Barusan bos top markotopnya kembali mempressure,  bak penyerang Madrid. Peperangan sudah berjalan pesat, tapi mesin partai berjalan ditempat. Pileg atau pilpres, satu atau dua, bisa bisa dua enggak dapet, satu juga enggak nyangkut. Endi jadi maju mundur cantik sendiri diatas babut, endasnya kalut.

"Kalo, lu mundur, gue beri lu. Inget jabatan lu!" kupingnya terngiang kata kasar bosnya. Dia merasa kupret, ditengah himpitan keterlanjuran terlalu memaksa diri menjadi bigman, the one and only. Merekayasa diri jadi suje, super jenius, yang menjadi puja dan omongannya selalu ditunggu manusia yang instan cita cita. 

Sekarang, enggak bisa tidur, enggak bisa tidur! Seperti di acara superdeal. Zonk! Tak boleh sedikitpun kegagalan, atau seorang Endi akan terhempas kekelas underdog, memupuskan bangunan citra elite berkelas yang telah dimiliki.

Endi merasa lonely,  setres dan overload, dia membutuhkan safety valve untuk merilis tekanan dibatok kepalanya.

Ting tong! Knob bel pintu kamar berdenyut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun