Jadi maunya banyak. Pantesan bukunya jadi banyak. Mencoba membaca kerangka dasar dan struktur kurikulum 2013, peraturan mendikbud nomor 58/2014, membuat kepala saya puyeng. Apalagi anak saya.
Dan saya jadi tidak bisa move on. Bahagianya masa silam saya sekolah, satu mapel satu buku bertahun-tahun.  Dan bapak ibu gurunya, bisa bercerita dan mengajar lebih dari satu isi buku pelajaran.  Gurunya pintar murid  juga. Pemangku prajanya kompeten, gurunya kompeten. Fokus, bukan menjadi kompetensini, kompetensana.
Saya memandangi istri saya yang serius nonton infotainment. Sayang, gimana kalo, tas sekolah anak perempuan kita diganti dengan yang pakai roda? Malu katanya, emangnya barbie. Kata istri saya tanpa menoleh.
Balongan20180222
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H