Mohon tunggu...
Debby Anggraini
Debby Anggraini Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Berbagai berita baik lokal maupun internasional. Berita yang disajikan berfokus pada teknologi serta tren millennials saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

IWG: Munculnya Revolusi Ruang Kerja

11 Februari 2019   21:25 Diperbarui: 12 Februari 2019   11:55 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                                                              img: IWG

oleh: Lars Wittig, Regional Sales VP, IWG

Teknologi telah merevolusi cara kita berpikir dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai contoh, Gojek hadir sebagai jawaban sarana transportasi. Netflix hadir sebagai pengganti tayangan televisi dan film.

Teknologi juga merevolusi cara kita menilai hal-hal yang kita terima begitu saja. Perlahan-lahan, cara bagaimana kita bekerja dan meningkatkan produktivitas juga berubah. Dalam bisnis cermat, hal ini merupakan revolusi yang mampu menciptakan kompetisi, menghemat biaya dan meningkatkan daya tarik dan mempertahankan pekerja berbakat.

Cara kerja di masa depan

Perkembangan teknologi sudah merevolusi apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Dua tahun ke depan, 80% populasi di dunia akan menggunakan telepon pintar.

Teknologi awan (cloud) akan terus berkembang secara masif, di mana lebih dari 50% kegiatan internet berpotensi hadir dari IoT pada tahun 2025. Di tahun 2020, 4G akan mewakili 61% dari total penggunaan internet.

Sedangkan pada tahun 2025, 5G akan mewakili 31% penggunaannya. Intinya, semakin gampang bagi mereka untuk terhubung dan berkegiatan lebih produktif dari sebelumnya di mana saja mereka berada. 

Berikutnya, pekerja sadar akan perubahan ini. Mereka sadar bahwasanya mereka dapat bekerja di mana saja, dan mereka tahu bahwa sepanjang karir mereka, mereka akan diminta untuk bekerja keras. Hal ini berarti meminta mereka untuk menghargai fleksibilitas.

Kenapa mereka harus commute selama dua jam setiap hari? Mereka ingin bekerja untuk perusahaan di mana mereka dapat menikmati keuntungan dari komunitas kolaboratif, tanpa membuang waktu mereka. Tidak mengherankan bahwasanya 69% dari millennial akan mencari manfaat paket pekerjaan lain untuk lingkungan kerja yang lebih layak.

Yang terakhir, perusahaan semakin sadar bahwa taktik cerdas dalam kerja fleksibel dapat membantu untuk mendapatkan karyawan terbaik. Hal ini merupakan suatu keuntungan dalam dunia kerja yang kompetitif.

Namun, apa yang semakin dipahami perusahaan adalah keuntungan finansial dan strategis yang dihadiri oleh strategi ruang kerja fleksibel. Pendekatan ruang kerja fleksibel menghemat biaya bangunan dan memungkinkan perusahaan berfokus pada bisnis mereka, tanpa harus memikirkan biaya bangunan.

Keuntungan dari Ruang Kerja Fleksibel

Hal ini memungkinkan perusahaan besar menjadi berkembang. Perusahaan dengan mudah dapat memindahkan anggota-nya ke daerah yang baru dengan cepat atau mungkin mengeluarkannya kembali saat diperlukan. Perusahaan dapat membawa karyawannya semakin dekat dengan supplier mereka. Mereka bisa melakukan semua ini tanpa harus menyewa jangka panjang dengan biaya relokasi yang mahal.

Dengan mitra yang tepat, revolusi ruang kerja akan membawa keuntungan bagi perusahaan cerdas dari berbagai ukuran.

Hasil dari survei kerja fleksibel IWG terhadap setidaknya 18.000 pemimpin perusahaan di 96 negara mengungkapkan bahwa setiap minggunya, 70% karyawan bekerja di suatu tempat selain kantor setidaknya satu hari.

Setidaknya 53% bekerja secara remote selama setengah minggu atau lebih dan 11% bekerja di luar lokasi kantor utama perusahaan mereka hingga lima kali seminggu. Tempat kerja yang fleksibel dan efisien dapat menjadi katalis revolusi yang memberikan perusahaan kesempatan untuk perluas jangkauan mereka dalam mendapatkan yang terbaik dan tercerdas dari mana saja di seluruh dunia.

Survei IWG  juga menunjukkan berbagai keuntungan strategis dari sistem kerja fleksibel di Indonesia:

  • 95% mengatakan bahwa kerja fleksibel membantu perusahaan mereka berkembang (lebih tinggi dari 89% di tingkat global)
  • 94% meyakini kerja fleksibel memungkinkan pemimpin perusahaan untuk memanfaatkan biaya lebih optimal.
  • 97% percaya kerja fleksibel membantu perusahaan tetap bersaing.
  • 92% mengatakan kerja fleksibel membantu perusahaan mereka memanfaatkan keuntungan (lebih tinggi dari 83% di tingkat global).
  • 83% percaya bahwa sistem kerja ini memungkinkan karyawan mereka untuk bekerja dari mana saja membantu mereka merekrut dan mempertahankan karyawan terbaik (lebih tinggi dari 72% di tingkat global)

Dalam dua tahun terakhir banyak poin-poin yang telah meningkat sebesar 15-20%. Pada tahap ini, 100% perusahaan global akan mengaplikasikan kerja fleksibel sebagai manfaat strategis dalam tiga tahun ke depan.

Mitra yang tepat mampu memberikan solusi ruang kerja yang memungkinkan kreator bekerja di ruang kerja berbarengan, sementara menyediakan kantor layanan kelas atas yang lebih tenang untuk ruang c-suite dan bahkan member untuk acara dan rapat. Pendekatan 'satu ukuran cocok untuk semua' tidak akan berjalan dalam aspek apa pun dari perusahaan yang sukses.

Namun, terlalu lama, hal ini ini persis pendekatan yang dilakukan oleh sebagian besar perusahaan untuk urusan kantor mereka. Hal ini terjadi karena kebanyakan perusahaan tidak melihat alternatif lain. 

Revolusi ruang kerja akan segera datang. Perusahaan yang cermat akan mulai merencanakannya dari sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun