Mohon tunggu...
Banafsa Safa
Banafsa Safa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Keperawatan Universitas Airlangga

Perkenalkan saya seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di S1 Keperawatan. Artikel yang akan saya tulis disini adalah seputar kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yuk Kenalan dengan HIV/AIDS

18 Juni 2024   05:49 Diperbarui: 18 Juni 2024   06:02 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang menjadi penghambat kepatuhan dan dapat memicu berhenti menjalankan terapi ARV adalah tidak adanya dukungan dari keluarga, teman, munculnya stigma negatif pada ODHA, juga diskriminasi yang dirasakan ODHA. Oleh karenanya, lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia meliputi lingkungan fisik dan lingkungan social.

Stigma Dan Diskriminasi Masyarakat

Stigma adalah perilaku maupun kepercayaan yang salah terhadap seseorang ataupun sesuatu. Sedangkan, Diskriminasi adalah perlakuan terhadap individu atau kelompok dengan sikap memihak atau prasangka. HIV AIDS terkait stigma adalah tantangan terbesar untuk memperlambat penyebaran penyakit. Akibat dari stigma ini akan muncul diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). 

Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh International Planned Parenthood Federation (IPPF) adalah mencari masukan dari masyarakat dan bagian-bagian yang tertarik untuk mengembangkan indikatorindikator untuk mendukung dan meningkatkan respon mengurangi stigma tehadap HIV/AIDS. Para ahli HIV/AIDS Internasional setuju bahwa stigma yang ada adalah salah satu faktor utama yang menghalangi peningkatan layanan untuk HIV terkait pencegahan, treatment, perawatan dan dukungan (Babcock, 2010)

Frederiksson dan Kanabus (2005) menambahkan bahwa sebagian besar anggota masyarakat memandang orang dengan HIV/AIDS sebagai pribadi yang tidak bertanggungjawab dan mempermalukan keluarga dan masyarakat. Hal ini tentu saja akan membawa implikasi terhadap bagaimana seseorang akan berperilaku dalam menghadapi HIV/AIDS. Dalam konteks ini, orang mungkin akan memandang HIV/AIDS sebagai hukuman terhadap perilaku amoral, kejahatan, dan lain-lain yang membuat akhirnya hanya sedikit orang yang akan terbuka atas perilakunya. Menurut UNESCO (2003), stigma dan diskriminasi terkait HIV/AIDS dapat mencegah banyak Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di seluruh dunia mencari treatment dan informasi tentang penyakit ini.

Facility And Community Based Care And Support Untuk ODHA

Program Facility and Community Based Care and Support berupaya membangun hubungan antara masyarakat dengan ODHA, sehingga terjadi kesinambungan perawatan. Perawatan ODHA tidak hanya dilakukan oleh layanan kesehatan, tetapi juga oleh masyarakat. Kegiatan ini sangat membantu kondisi mental ODHA untuk menyesuaikan diri dengan kondisi tubuhnya yang baru. Komunitas di dalam program ini bertujuan untuk menghubungkan ODHA dengan akses ART dan memastikan bahwa ODHA telah melakukan pendaftaran untuk menjalani perawatan dan rutin datang ke layanan kesehatan.

1. Voluntary Counselling and Testing (VCT)

Konseling adalah sebuah proses membantu seseorang dalam pembelajaran menyelesaikan masalah emosional, interpersonal & memutuskan suatu hal tertentu serta mendorong klien menolong dirinya sendiri/pasangan /keluarga. Membantu setiap individu untuk bertanggung jawab atas hidupnya sendiri dengan (1) mengembangkan kemampuan mengambil keputusan bijak dan realistik (2) mengubah perilakunya sendiri agar konsekuensinya sesuai yang dikehendaki (3)menyediakan informasi faktual. Tujuan dari VCT adalah (1) pencegahan penularan HIV, (2) promosi layanan dini, (3) sosialisasi.

2. Care Support Treatment (CST)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun