Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kearifan Lokal dalam Menghadapi PSBK

10 Juni 2020   16:10 Diperbarui: 11 Juni 2020   05:11 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak- anak muda membagikan sembako (foto: dok pri)

Apa yang disampaikan Kusmana memang benar adanya, sebab, selain kebutuhan sembako, warga juga dibebani menjaga portal pintu masuk selama 24 jam penuh. Dikoordinir oleh Kusmana yang nyaris saban hari nongkrong di depan portal untuk menemani warganya,logistik untuk warga yang piket pun, sepertinya tak pernah berhenti, semuanya merupakan donasi warga setempat.

Insan Berbagi Salatiga ikutan berbagi (foto: dok pri)
Insan Berbagi Salatiga ikutan berbagi (foto: dok pri)
Eloknya, meski telah 13 hari diperam di lingkungan RT, namun, belum ada satu pun pejabat level Kecamatan mau pun Kabupaten yang menyambangi lokasi PSBK.

Boro- boro ikutan ngedrop sembako, setor muka saja tak pernah. "Ya ini resiko orang kecil, cuma disambangi kalau pas dibutuhkan," kata salah satu warga seraya menambahkan hal tersebut bukanlah masalah yang besar.

Jelang pencabutan PSBK, warga kerja bakti Pendopo RT (foto: dok pri)
Jelang pencabutan PSBK, warga kerja bakti Pendopo RT (foto: dok pri)
Demikian sedikit catatan PSBK dari salah satu zona merah di Kabupaten Semarang, di mana, dengan kearifan lokal yang ada, dampak pembatasan sosial akibat Covid-19 mampu diselesaikan tanpa harus mencari kambing hitam. Kiranya, apa yang terjadi di lingkungan Perumahan Sraten Permai, dapat menginspirasi perkampungan lain di Indonesia, sebab ancaman Corona masih belum sirna. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun