Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Janda Renta Ini Bertahun-tahun Tinggal di Kandang

9 Mei 2019   17:48 Diperbarui: 10 Mei 2019   04:20 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumiah berbagi dengan ayam piaraan Basaroh (foto: dok pri)

Peraduan Jumiah yang berdinding terpal (foto: dok pri)
Peraduan Jumiah yang berdinding terpal (foto: dok pri)
Karena makin tertarik dengan keberadaan Jumiah, akhirnya bamset menggali informasi pada Basaroh, baik soal KTP mau pun bantuan pihak pemerintah. Ternyata, kendati Jumiah mengaku tak ber KTP, namun, Basaroh meyakinkan bahwa nenek itu memilikinya dan disimpan di rumah Ketua RT. " Kalau bantuan pemerintah, setahu saya tidak ada," ungkapnya.

Artinya, istilah Program Keluarga Harapan (PKH) yang menjadi andalan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan, di mata Basaroh dan Jumiah merupakan "barang" mewah yang tak terjangkau. " Yang saya ketahui, hanya dapat beras , jumlahnya sekitar 3 kilogram perbulan," kata Basaroh.

Basaroh yang seorang janda juga, mengaku sangat perihatin dengan kehidupan Jumiah. Meski begitu, kemampuannya sangat terbatas, sehingga bantuannya tetap kurang maksimal. Ia berharap suatu saat nanti ada pihak- pihak tertentu yang mau membuatkan rumah mungil untuk Jumiah. " Silahkan lahan milik saya ditempati sampai kapan pun juga, yang penting mbah Jum tinggal di rumah yang agak layak," ungkapnya.

Basaroh ingin ada program bedah rumah untuk Jumiah (foto: dok pri)
Basaroh ingin ada program bedah rumah untuk Jumiah (foto: dok pri)
Bamset sendiri merasa terheran- heran dengan apa yang disampaikan oleh Basaroh, sebab, Jumiah merupakan warga negara di Republik ini yang harusnya berhak mendapatkan fasilitas- fasilitas pemerintah. " Kalau bantuan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) saya memakluminya, tak bakal dapat karena lahannya bukan milik sendiri. Yang mengherankan, PKH koq juga enggan menyentuhnya," jelas Bamset.

Relintas sendiri, lanjut Bamset, memiliki program bedah rumah bagi duafa. Hanya masalahnya, saat musim hujan, kegiatan itu untuk sementara dihentikan. Ia juga berharap, pihak terkait ikut memikirkan agar janda sepuh tersebut mampu  tinggal di rumah yang layak huni. " Tiga tahun bukan waktu yang pendek, harusnya  pembiaran ini tak boleh dibiarkan berlama- lama," jelas Bamset. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun